Geliat Bangun Kota Reog: Cegah Bumi Ponorogo Tenggelam (18)

Geliat Bangun Kota Reog: Cegah Bumi Ponorogo Tenggelam (18)

Pemandangan persawahan di Kecamatan Pulung Ponorogo dipotret dari udara. -Boy Slamet/Harian Disway-

Ponorogo menjadi daerah penyangga pangan nasional. Luas lahan pertaniannya mencakup 63,49 persen dari total wilayah kabupaten. Hasil berasnya nyaris 500 ribu ton per tahun. Tak mungkin habis dimakan sendiri oleh sejuta warga Ponorogo. Namun, jangan bangga dulu. Konsekuensi lingkungannya makin mengkhawatirkan.

Gemericik sungai kecil di Desa Singgahan, Kecamatan Pulung Ponorogo begitu menenangkan hati, Senin 1 Mei 2023.  Gesekan dedaunan dari hutan bambu memperkuat harmoni alam di lembah nan hijau itu.

Gunung Kencur berdiri begitu megah di sisi utara. Sawah-sawah berundak menghijau dengan tanaman padi yang baru ditanam saat Ramadan. Beberapa petaknya sudah ada yang menguning atau digunduli. 

Kawasan Ponorogo timur itu menawarkan kekayaan alam yang begitu melimpah. Tanahnya subur. Sumber mata air tak terhitung jumlahnya. Menyatu di satu aliran sungai.

BACA JUGA:Geliat Bangun Kota Reog: Rencana Bentuk BUMD Pariwisata (17)

BACA JUGA:Geliat Bangun Kota Reog: UMKM Naik Kelas di Monumen Peradaban (16)

Beberapa petani mandi di sendang yang sebagian sisinya tertutup anyaman bambu. Matahari sudah tinggi, nyaris pukul 11.00. Mereka pulang setelah bekerja di sawah sejak matahari terbit. 

Ketika petani lain beristirahat, Kateno masih sibuk di sawahnya. Tugasnya masih belum tuntas. Padi yang masih berusia satu bulan belum dipupuk. Ia menaburkan urea dan phonska pakai ember kecil.


Pemandangan sawah, gunung, dan saluran irigasi di Desa Singgahan, Kecamatan Pulung, Ponroogo.-Salman Muhiddin/Harian Disway-

Kateno melambaikan tangan ke arah tim penulis yang memotret kegiatannya. Ember diletakkan, ia menghampiri kami yang berdiri di tepi jalan. ”Saking pundi (Dari mana)?,” kata mantan petani tembakau itu.

Ia memilih menanam padi seperti petani lainnya. Tantangan menanam tembakau lebih kompleks. Sekali penyakit dan ulat menyerang, modal tidak kembali.  Kateno sudah kapok gagal panen. “Padi saja, gampang,” ujar pria kelahiran 1966 itu.

Secara demografi, penduduk Ponorogo yang menggantungkan hidup pada sektor pertanian mencapai 73,11 persen dari total populasi. Total sawahnya mencapai 34 ribu hektare, sedangkan lahan pertanian non sawah mencapai 52 ribu hektare. Sebagai perbandingan, lahan pertanian Ponorogo lebih luas dari Singapura: 72 ribu hektare. 

BACA JUGA:Geliat Bangun Kota Reog: Pasar UMKM Sejuta Umat (15)

BACA JUGA:Geliat Bangun Kota Reog: Sunarto, Jenderal UMKM Ponorogo (14)

Sumber: