Geliat Bangun Kota Reog: UMKM Naik Kelas di Monumen Peradaban (16)

Geliat Bangun Kota Reog: UMKM Naik Kelas di Monumen Peradaban (16)

Sentra oleh-oleh Khas Ponorogo di Jalan MT Haryono menjual berbagai macam pernak pernik Reog Ponorogo.-Boy Slamet/Harian Disway-

Monumen Peradaban Reog Ponorogo akan jadi one stop destination. Patung dadak merak setinggi 126 meter jadi magnet untuk berbagai destinasi di dalamnya. Salah satunya adalah setra UMKM.

Gunung Gamping di Kecamatan Sampung sibuk siang malam. Suara alat berat terdengar hingga ke lembah di bawah gunung itu. Rumah penduduk tersebar di berbagai titik proyek destinasi wisata terbesar di Ponorogo itu. 

Ada banyak potensi terpendam di lembah Gunung Sampung. Di balik hutan jatinya, terdapat banyak peternakan bebek dan sapi perah. Hasil bumi berupa padi dan jagung begitu melimpah. Pemandangan sawah dan hutan yang berpadu dengan hutan hijau yang menyejukkan mata. 

BACA JUGA:Geliat Bangun Kota Reog: Pasar UMKM Sejuta Umat (15)

BACA JUGA:Geliat Bangun Kota Reog: Sunarto, Jenderal UMKM Ponorogo (14)

Ada pula UMKM konveksi baju khas Ponorogo dan reog. Warung pecelnya bisa ditemui di berbagai sudut jalan. “Nanti mereka tak (saya, Red) libatkan,” ujar Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko sambil menerangkan desain monumen reog, Kamis, 6 April 2023. 

Ia menjelaskan beberapa perubahan desain dari gambar yang ada di laptop penulis. Gedung penyangga patung salah satunya. Bangunan yang awalnya tidak ada di perencanaan itu dibangun secara patungan oleh Pemkab Ponorogo dan Pemprov Jatim. 


Permukiman penduduk di Kaki Gunung Gamping Sampung yang masuk area Wisata Monumen Peradaban Reog Ponorogo.-Boy Slamet/Harian Disway-

Nah, bagian lembah itulah yang belum ada investornya. Sentra UMKM bakal dibangun di sana. Anggaran belanja Ponorogo pada 2023 cuma Rp 2,5 triliun. Tergolong kecil jika dibandingkan dengan daerah lain. Cuma seperempat APBD Surabaya. Atau sepertiga APBD Bojonegoro.

Maka kawasan pengembangan monumen bakal diserahkan ke pihak ketiga. Kang Giri sudah berkomunikasi dengan beberapa investor. Tahap penjajakan. Ia mencari perusahaan pariwisata yang bisa membangun berbagai wahana wisata modern. Ponorogo bakal menjadi “Malang” kedua di Jatim yang punya banyak destinasi wisata unggulan.

Selain mencari perusahaan pariwisata, ia juga memburu investor hotel. Belum ada hotel besar yang singgah di Ponorogo. Ini memang terdengar remeh. Namun orang bisa batal ke Ponorogo karena tak menemukan hotel dengan standar yang mereka inginkan. Apalagi untuk standar wisatawan mancanegara.

BACA JUGA:Geliat Bangun Kota Reog: Program Sate Kopok Lahirkan UMKM (13)

BACA JUGA:Geliat Bangun Kota Reog: Memulangkan HOS Cokroaminoto (12)

Sugiri melanjutkan kisahnya sambil melirik ke arah jam dinding. Masih pukul 23.00. Sahur on The Road masih lama. Kami bisa ngobrol sampai pagi.

Pemkab wajib menggandeng swasta jika ingin meresmikannya pada 2024. Cara yang dipakai pada revitalisasi Jalan HOS Cokroaminoto bakal diterapkan pada pembangunan proyek mercusuar itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: