Geliat Bangun Kota Reog: Merdeka Belajar di Pendapa Agung (23)

Geliat Bangun Kota Reog: Merdeka Belajar di Pendapa Agung (23)

Generasi penerus kesenian Ponorogo Renandha Putra dan Adha Tebo berlatih di Pendapa Agung, 1 Mei 2023.-Boy Slamet/Harian Disway-

Pembangunan sektor pendidikan jadi prioritas utama Bupati Sugiri Sancoko. Selain sisi akademis dan spiritual, sektor budaya dan tradisi juga diperkuat. Demi mewujudkan hal itu, Pintu Pendapa Agung selalu terbuka untuk generasi penerus. Gambaran jujur tentang konsep Merdeka Belajar ala Mendikbud Ristek Nadiem Makarim terlihat di bumi reog. 

Cakrawala di barat Ponorogo berubah jadi oranye. Dari sisi sebaliknya, awan pekat bergerak mendekat.  Adzan Magrib berkumandang dari Masjid Agung Ponorogo di dekat alun-alun, Senin, 1 Mei 2023.  Suaranya bersahutan dengan masjid di kompleks Pendapa Agung.

Siswa-siswi SMAN 2 Ponorogo yang sejak sore berlatih menari menghentikan semua kegiatan. Lantunan musik dari speaker bluetooth mini dimatikan. Lebih dari 20 pelajar bergegas menuju masjid. Sisanya, tak beranjak untuk menunggu barang-barang bawaan teman mereka. Salat bergantian.

BACA JUGA:Geliat Bangun Kota Reog: Cetak 1.841 Penghafal Alquran (22)

BACA JUGA:Geliat Bangun Kota Reog: Potensi Air Baku Telaga Ngebel (21)

Gerimis mulai turun. Tak lama kemudian, hujan angin pun datang. Pelajar yang baru selesai salat, berlarian sambil menutupi kepala dengan jaket atau telapak tangan.

Setelah istirahat sejenak, latihan tari dan drama dilanjutkan. Fawwav Endin Alfiansyah, Renandha Putra dan Adha “Tebo” Wijaya meminta semua anak didiknya berkumpul. Masing-masing memegang satu kelas dengan belasan penari.


Pelatih tari SMAN 2 Ponorogo Fawwav Endin Alfiansyah menampilkan gerakan tari dengan selendang.-Boy Slamet/Harian Disway-

Sambil memantau gerakan anak didiknya, Endin mulai bercerita. Rupanya, ia masih kelas IX SMPN 6 Ponorogo, tetapi sudah mengajar tari di SMAN 2 Ponorogo. Yang membanggakan, tahun lalu, ia menjadi salah satu Warok Reog Ponorogo yang diundang ke Istana Negara. 

Presiden Jokowi mengundang mereka untuk meredam kemarahan warga Ponorogo. Indonesia batal mendaftarkan Reog Ponorogo sebagai Warisan Budaya Takbenda (ICH) UNESCO. Kalah dengan jamu. “Pas, 17 Agustusan tahun kemarin (2022),” ujar putra pasangan Didik Haryanto dan Indah Putri Utama itu.

Kemampuan penari asal Sanggar Solah Wetan itu terpupuk secara alami sejak TK. Sang ibu pelatih tari di berbagai SD di Ponorogo. Endin sering ikut ibunya mengajar. Kalau ditarik lebih jauh, leluhur Endin juga pelestari seni Ponorogo. “Kami menjaga trah keluarganya. Untungnya, di Ponorogo masih banyak yang mau meneruskan trah itu,” kata penari yang besok, 8 Mei 2023 berulang tahun ke-16 tersebut.

BACA JUGA:Geliat Bangun Kota Reog: Peran Vital PUDAM Tirta Katong (20)

BACA JUGA:Geliat Bangun Kota Reog: Menjaga Petani Tetap Untung (19)

Endin juga tampil di pergelaran seni Obah Nggedruk Bumi 2022 yang diprakarsai Direktur Malang Dance Company Winarto Ekram. Acara itu begitu mengesankan bagi Endin. Seniman dari berbagai daerah diberi ruang unjuk kreativitas. Endin yang masih belia bisa tampil satu panggung dengan seniman tari, teater, musik, dan sastra terbaik dari daerah masing-masing. 

Sumber: