Anthea, Ahmed, dan Abadard Jadi Pengantar Okin Lazuardi Menggugah Empati Perjuangan Palestina dalam Novel Triangle of Destiny

Anthea, Ahmed, dan Abadard  Jadi Pengantar Okin Lazuardi Menggugah Empati Perjuangan Palestina dalam Novel Triangle of Destiny

Peluncuran perdana novel karya Okin Lazuardi berjudul Triangle of Destiny yang dilangsungkan di Masjid Al Wasathiyah Telkom Landmark Tower Surabaya, pada Kamis, 1 Mei 2024. -Julian Romadhon-HARIAN DISWAY

SURABAYA, HARIAN DISWAY – Berjarak jauh dari negeri Palestina tak menghalangi Okin Lazaurdi untuk berempati terhadap perjuangan bangsa itu. Sebab ada cara lain yang diambil Okin untuk bisa menyampaikan kepedulian yakni dengan cara merilis noval.

Berjudul Triangle of Destiny, novel itu ditulis Okin dengan latar belakang tragedi di Palestina yang masih berlangsung hingga saat ini. Padahal akunya, tak sekalipun Oki pernah menginjakkan kakinya di tanah yang menjadi tempat peperangan itu.

Lantas, bagaimana cara Okin bisa bercerita tentang kondisi Palestina? Sebagaimana penulisan novel yang baik, Okin bekerja dengan berdasarkan hasil riset dan wawancara kepada warga Palestina yang keluarganya terdampak di Gaza.

BACA JUGA: Bertemu Menlu Norwegia, Presiden Palestina Bahas Agresi Israel Hingga Keanggotaan Penuh PBB

Di antaranya Syekh Ahmed Abu Ajwa. Sebagai inspirator novel itu, Okin menjelaskan bahwa Syekh Ahmed adalah sosok yang menceritakan kejadian sebenarnya di Palestina. Kebetulan ia hadir dalam peluncuran pada Kamis, 1 Mei 2024.

"Sebagai narasumber utama, saya menulis berdasarkan ceritanya. Beliau yang sedang menyelesaikan studi di FK Unair ini banyak bercerita suka duka dengan keluarganya menjadi korban perang," kata penulis bernama asli Mochamad Sholichin Lazuardi itu.

Dari cerita itulah, Okin berproses menuliskannya lebih lanjut. Penggambaran dari Syekh Ahmed itu lantas dibeberkannya menjadi kalimat-kalimat sederhana dan mudah dicerna. Karena Okin ingin lebih mengangkat dari sisi kemanusiaannya.

BACA JUGA: Polisi Menahan Demonstran Pro Palestina di Universitas Washington, Termasuk Kandidat Presiden AS Jill Stein 

Selanjutnya ia memadukannya dengan data riset di dunia maya sehingga bisa menghasilkan Triangle of Destiny. “Riset untuk menggali ide dan memetakan nama-nama tokoh saya juga cari lewat internet lho," katanya.

Yang pasti, ide awal novel itu dikembangkan dari cerita pendek terbaiknya di sebuah platform yang berjudul asli Senyum Perpisahan Anthea. Diterbitkan Defamedia Klaten. “Setelah semua proses, lega akhirnya tiga bulan selesai,” katanya.

Terkait judul cerpen itu, Okin memberi bocoran sedikit tentang sinopsis novelnya. Triangle of Destiny bercerita lewat tokoh fiksi bernama Anthea. Juga Ahmed dan Abadard. Mereka bertiga inilah yang ia korelasikan dengan kejadian asli di Palestina.

BACA JUGA: Tetralogi Novel Roti Marieku Karya Evy Ervianti: Bagai Bioskop Imajinatif Berlatar Gempa Ende

Perjalanan Anthea, gadis Israel, menemui kekasihnya di Gaza sungguh tidak mudah. Bahkan di tengah konfrontasi perang antara kelompok Yaubil dan tentara Israel tiada henti.

Anthea sempat ditangkap dan ditawan pasukan Zionis. Dia hampir dibunuh oleh Abadard, pemuda Palestina yang keras dan fanatik saat di Terowongan Gaza.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: