Cheng Yu Pilihan Pengusaha Kopi Ahmad Muhlisin: Xue Li Song Tan

Cheng Yu Pilihan Pengusaha Kopi Ahmad Muhlisin: Xue Li Song Tan

Cheng Yu Ahmad Muhlisin--

"Kopi dari petani terus berdatangan. Padahal stok di gudang menumpuk. Saya bingung. Dana saya habis. Langganan tidak ada yang mau beli, karena kafe-kafe pada tutup. Kebayang bakal gulung tikar," kenang Muhlis.

Untungnya, ada temannya yang baru lulus dari Amerika. Keluarganya punya perusahaan ekspor-impor. Kopi-kopi Muhlis akhirnya dibukakan pasar ke Negeri Paman Sam.

"Seperti pecah telur. Saya tidak jadi bangkrut. Kontrak ekspor perdana ke Amerika satu kontainer menyelamatkan saya," tutur Muhlis lantas tertawa. 

Setelah ekspor ke Amerika itu, order dari negara-negara lain berdatangan. Utamanya dari Jepang, Slovakia, dan Uni Emirat Arab. "Ke depan, semoga bisa ekspor ke Tiongkok. Biar lapangan kerja orang-orang desa makin terbuka dan makin banyak orang yang merasakan manfaatnya," harap Muhlis. 

Muhlis memang tidak memakan penghasilan kopinya sendiri. Tiap bulan, ia sisihkan 40 persen profitnya untuk yayasan pendidikan di kampungnya. Ia bilang ingin menjadi social entrepreneur yang, sebagaimana dilukiskan pepatah Mandarin klasik, "雪里送炭" (xuě lǐ sòng tàn): memberikan bantuan di tengah penderitaan. (*)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: