Babinsa Inspiratif-Brawijaya Awards Dinilai Para Akademisi

Babinsa Inspiratif-Brawijaya Awards Dinilai Para Akademisi

Tim juri Brawijaya Awards melakukan rapat persiapan penjurian di lokasi masing-masing babinsa 50 besar.-Boy Slamet-

SURABAYA, HARIAN DISWAY- Kesiapan tim juri lapangan dalam lomba Babinsa Inspiratif Brawijaya Awards terlihat pada technical meeting di kantor Harian Disway, Jl Wali Kota Mustajab 76, Senin, 15 Mei 2023. Hadir empat akademisi yang akan tergabung dalam tim juri. Adalah Drs Yusuf Ernawan M.Hum; Drs Pudjio Santoso M.Sosio; Drs Gitadi Tegas Supramudyo MSi; dan Probo Darono Yakti S.Hub.Int M.Hub.Int. Semuanya dari Universitas Airlangga.

Ketua tim juri, empat fotografer, dan empat videografer juga datang. Mereka menyamakan persepsi terkait dengan penilaian. Ada lima poin yang akan menjadi penilaian. Yaitu inovasi, dampak, intensitas, kontinuitas, dan orisinalitas program. Para akademisi dan ketua tim akan memberi catatan pada setiap program andalan babinsa yang mereka nilai.

Sesuai rencana, hari ini, Selasa, 16 Mei 2023, ada tiga tim yang berangkat. Tim 1, 3, dan 4 akan memulai penjurian lapangan. Tim 1 akan memulai penilaian di Kodim Ngawi dan tim 3 akan memulai dari Kodim Pasuruan. Sedang tim 4 akan memulai penjurian on the spot dari Kodim Tuban.

Ketua Panitia Noor Arief menjelaskan detail penjurian di lapangan. Penilaian itu juga melibatkan tim redaksi Harian Disway. Bersama para akademisi, tim redaksi itu akan memberikan catatan kepada masing-masing program andalan babinsa. Juga langsung menurunkannya dalam bentuk tulisan.

Sedang catatan akademisi dijadikan pertimbangan penentuan juara dalam sidang pleno dewan juri. “Setelah penjurian on the spot berakhir, empat akademisi dan empat tim redaksi akan menggelar rapat pleno menentukan siapa yang menjadi pemenang untuk setiap kategori,” kata Arief.

Penilaian juga tidak menggunakan angka-angka karena terlalu banyak variabel dan banyak perbedaan program walaupun dalam satu kategori. “Setiap juri akan mempertahankan jagoan mereka masing-masing. Ini akan membuat penjurian lebih hidup,” papar Arief lagi.

Direktur Utama Harian Disway Tomy C. Gutomo mengatakan bahwa para akademisi itu akan membuat penilaian akan menjadi lebih berbobot. “Kami membutuhkan saran masukan dari tim akademisi untuk melihat program andalan pada babinsa ini,” terang Tomy.

Di depan Tomy, Yusuf Ernawan yang semula ada di tim 1 minta bertukar posisi dengan Probo Darono Yakti yang ada di tim 3. “Kebetulan saya ada tugas lain di Banyuwangi dan Jember. Jadi setelah tugas penjurian selesai, saya ditinggal di Banyuwangi,” terang Yusuf.

Permintaan ini dipenuhi Tomy. “Monggo sepanjang kedua pihak tidak keberatan, kami persilakan,” kata Tomy. Probo yang diajak bertukar posisi juga tidak ada masalah.

Kodim Pasuruan, Ngawi, dan Tuban juga sudah terlihat kesiapannya menyambut kedatangan tim juri. Tim redaksi yang menjadi juri, Michael Fredy Yacob, Taufiqur Rahman, dan Guruh Dimas seharian kemarin menerima banyak telepon dari perwira seksi teritorial atau pun staf terkait penjurian di hari pertama.

Wakil Aster Kodam V/Brawijaya Letkol Inf La Ode M Nurdin, S.Sos., M.I.Pol mengatakan bahwa pihaknya tetap memantau kegiatan tersebut. “Kendati kami tidak terlibat langsung dalam tim juri lapangan, kami tetap mengawal dan membantu kelancaran penjurian. Selamat bertugas untuk tim juri,” kata La Ode yang pernah menjabat sebagai Dandim Jember ini. 

La Ode juga mengatakan, pihaknya berharap kritik dan saran dari para juri agar program para babinsa itu menjadi lebih baik. (*)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: