Babinsa Inspiratif Pelda Masyhuriah, Pengelola Rumah Pintar Nawasena
Pelda Masyhuriah berpose di depan rumah pintar yang diberi nama Nawasena yang sudah dirintisnya lebih dari sepuluh tahun lalu.-Boy Slamet-
MAGETAN, HARIAN DISWAY- Tentara identik dengan citra garang, tegas, dan berwibawa. Nyatis tanpa senyum. Ditambah dengan pakaian loreng serta tubuh kekarnya. Tapi tidak dengan Pelda Masyhuriah. Prajurit Babinsa itu justru dekat dengan anak-anak.
"Nah, ayo tanahnya dimasukkan di polybag. Jangan sampai penuh-penuh banget ya," ujarnya pada siswa-siswi Taman Kanak-Kanak Pertiwi 1, Panekan, Magetan. Ia mengajarkan anak-anak itu cara menanam menggunakan polybag.
Tangan-tangan kecil itu dituntun untuk menaburkan benih-benih cabe ke dalam polybag. "Ini nanti dibawa pulang ya pak?," tanya Mikaila Calista Sawaluna, salah satu dari anak-anak itu.
"Iya, ditaruh di rumah, lalu diperhatikan ya pertumbuhannya,” ungkap bintara ini.
Siang itu, 16 Mei 2023, TK Pertiwi 1 melakukan kunjungan ke Rumah Pintar Nawasena, yang terletak di Desa Panekan, Magetan. Rumah Pintar itu berdiri berkat inisiatif Pelda Masyhuriah dan bekerja sama dengan perangkat Desa Panekan.
Pelda Masyhuriah bersama siswa pendidikan anak usia dini (PAUD) dan taman kanak-kanak yang sering memanfaatkan rumah pintar untuk belajar sekaligus bermain.-Boy Slamet-
Rupanya, pengalaman Pelda Masyhuriah dalam mengelola Rumah Pintar cukup panjang. Sebelumnya, ia pernah membuat kegiatan serupa saat bertugas di Kota Malang.
“Saya enam tahun mengelola Rumah Pintar di Malang. Kini saya mengabdi untuk masyarakat Desa Patekan,” ujar pria kelahiran Bone, 27 September 1972 itu. Ia didapuk menjadi Ketua Pengelola Rumah Pintar Nawasena. Tak hanya itu, upayanya memancing ketertarikan warga lain yang peduli. Sebut saja Husein, peraih juara 3 Pemuda Pelopor Jawa Timur.
Para pemuda itu membantu Pelda Masyhuriah dalam bertugas. Terutama untuk membina anak-anak dari berbagai sekolah yang sedang melakukan kunjungan. “Minggu ini sudah ada lima kali kunjungan ke Rumah Pintar Nawasena,” ungkapnya, sembari menunjuk tabel daftar kunjungan yang terpampang di dinding.
Didirikan pada 2020, hingga kini Rumah Pintar Nawasena sedang melakukan pembangunan secara bertahap. Sesuai fungsinya, Rumah Pintar Nawasena akan menjadi sarana bagi para pelajar untuk mendapatkan pendidikan di luar sekolah. Selain itu, keberadaannya diharap mampu menumbuhkan kreativitas bagi masyarakat, khususnya pelajar.
“Kami sedang mengonsep sentra-sentra yang harus ada dalam Rumah Pintar Nawasena. Seperti Sentra Kriya, Sentra Panggung, Sentra Perpustakaan, dan sebagainy,” terangnya.
Pelda Masyhuriah ingin menumbuhkan literasi atau semangat membaca untuk anak-anak, khususnya usia dini.
“Jadi dalam Sentra Perpustakaan ke depan, misalnya, anak-anak akan dibimbing membaca, kemudian menceritakan kembali apa yang dibacanya. Jangan hanya membebaskan anak untuk membaca begitu saja. Mereka lebih suka visual smartphone,” ujarnya.
Selagi menunggu proses pembangunan berbagai sentra tersebut, kegiatan yang ada di Rumah Pintar Nawasena adalah belajar bercocok tanam, supaya anak-anak lebih mencintai lingkungan mereka. Pun, dengan pembelajaran itu karakter anak akan terbentuk.
“Mereka membawa pulang bibitnya. Lalu minggu depannya, mereka diajak menceritakan perkembangan benih yang telah ditanam dalam polybag itu,” ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: