Tim 3 Balik Surabaya Dengan Tugas Tambahan

Tim 3 Balik Surabaya Dengan Tugas Tambahan

Pace Morris ketua tim juri 2 melihat program penanaman rumput vetiver untuk menyelamatkan lingkungan, mencegah erosi.-Elvina Talitha Alawiyah-

Agus mengandalkan program Saka Wira Kartika. Ini adalah pramuka di bawah naungan TNI Angkatan Darat. Bedanya, Agus melibatkan peran pramuka ini dalam kegiatan penjagaan lokasi wisata. Memberi edukasi langsung di lapangan dan berhadapan dengan masyarakat. “Selain itu melihat anggota Saka Wira Kartika di lokasi, pengunjung tempat wisata bisa lebih tenang. Banyak yang bisa memberi informasi,” kata Agus.

Tim juga mendatangi Serda Nyaminanto, dari Desa Gemenggeng, Kecamatan Loceret. Nyaminanto mengandalkan kepedulian terhadap budaya dalam lomba Babinsa Inspiratif Brawijaya Awards 2023 ini. Kesenian jaranan yang dipimpinnya sudah banyak terima orderan di kotanya. Show luar kota juga sudah sering dilakoninya.

Malah saat penjurian zoom, bintara ini masih mengenakan baju jaranan. Ini karena jadwal penjurian zoom ada di sela-sela tanggapan bintara ini.

Babinsa terakhir yang didatangi tim 2 adalah Serda Rusmali di Desa Klodan, Kecamatan Ngetos. Penanaman rumput vetiver menjadi program andalan dalam kategori peduli lingkungan. Tidak banyak yang paham apa itu rumput vitiver.

Vetiver atau akar wangi adalah sejenis rumput dengan nama latin Chrysophogon Zizaionide. Rumput ini banyak manfaat untuk lingkungan hidup.  Antara lain bagian daunnya dapat bermanfaat menyerap karbondioksida, pakan ternak, mengusir hama, bahan atap rumah, dan bahan dasar kertas. 

Pada bagian akarnya bermanfaat mencegah longsor dan banjir, memperbaiki kualitas air, melindungi infrastruktur, menyerap racun, dan menyuburkan tanah. Pemanfaatan ini berbiaya murah dan sangat efektif dalam mengontrol erosi dan sedimentasi tanah, konservasi air, serta stabilisasi dan rehabilitasi lahan. Itulah yang menjadi pertimbangan Rusmali membudidayakan rumput ini di desa binaannya. “Terobosan peduli lingkungan yang luar biasa,” terang Drs Pudjio Santoso, M.Sosio, juri dari akademisi Universitas Airlangga. (*) 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: