Tim 3 Balik Surabaya Dengan Tugas Tambahan

Tim 3 Balik Surabaya Dengan Tugas Tambahan

Pace Morris ketua tim juri 2 melihat program penanaman rumput vetiver untuk menyelamatkan lingkungan, mencegah erosi.-Elvina Talitha Alawiyah-

SURABAYA, HARIAN DISWAY- Kemarin, Sabtu, 20 Mei 2023, tim juri yang masih di lapangan juga sudah sampai pada kota terakhir mereka. Tim 2 sudah menuntaskan tugas penilaian di Kodim Nganjuk sedang tim 3 juga sudah menyelesaikan misi mereka di Banyuwangi, kota paling timur Jawa Timur.

Bedanya, tim 2 sudah tuntas tas menyelesaikan misinya dan kembali ke Surabaya tanpa harus berhenti. Beda dengan tim 3 yang masih harus menyusuri rute dan berhenti di setidaknya dua tempat. Di Jember dan di Pasuruan.

Di Jember, tim akan mendatangi Sertu Uyun Salrofi’u dan di Pasuruan, tim akan menjuri kepada Kopda Budi Rinarto dengan penanaman durian di tanah tandus dengan biopori. “Kebetulan saat seleksi zoom, saya sempat berdialog dengan Babinsa Budi. Makanya, kesempatan untuk melihat program tersebut tidak bisa saya lewatkan,” terang Taufiqur Rahman, ketua tim juri 3.

Dua hari terakhir, bukan hari yang ringan bagi tim 3. Jumat pagi, mereka sudah mendatangi 

Serka Rohmadi, Babinsa Desa Sumberejo, Kecamatan Besuki, Kodim Situbondo yang menjagokan program padi organik. Produksi padi tanpa pupuk kimia ini sudah cukup tinggi dan menjadi rujukan bagi banyak warga. Beras organik yang diberi label Beras Rejo Organik ini dijual lebih mahal dari beras biasa. “Kalau beras nonorganik hanya sekitaran Rp 11 ribuan, beras organik dijual seharga Rp 17 ribu per kilo,” terang Taufiq.

Menurut Rohmadi, awalnya, pihaknya kesulitan mengalihkan kebiasaan petani setempat yang sangat mengandalkan pupuk biasa. Tapi setelah beberapa kali kesulitan mendapatkan pupuk karena pengurangan kuota atau hal lain, sedikit demi sedikit banyak yang berubah dan mulai beralih ke pupuk organik. “Sekarang lebih mudah mengarahkan karena harga jual beras ini lebih mahal,” kata Rohmadi.

Usai dari Rohmadi, masih di kota yang sama, tim mendatangi Desa Banyuputih, Kecamatan Banyuputih. Tempat Serda Sopingi mengandalkan program senam sehat melibatkan PKK dan kader posyandu. Kegiatan ini sudah lama berlangsung. “Kami sempat ikut senam dan badan benar-benar berkeringat,” kata Taufiq.

Jumat sore, mereka beralih ke Kota Banyuwangi. Sasaran mereka adalah Desa Bangsring, tempat Serma Nurhadi  melakukan konservasi laut dengan penanaman terumbu karang. Tapi karena sudah terlalu sore sampai di lokasi, tim menginap dan melanjutkan penjurian keesokan harinya, Sabtu, 20 Mei 2023.


Penyelamatan terumbu karang di Banyuwangi yang dilakukan oleh Babinsa Desa Bangsring, Serma M Nurhadi, juga dicek tim juri dengan ikut menyelam.-Rozaq-

Tim juga sempat ikut menyelam untuk melihat perkembangan terumbu karang yang sudah dirintis sejak 12 tahun lalu. “Sudah banyak ikan hias yang bisa kami lihat saat menyelam,” kata Taufiq.

Padahal, kondisi ini berbeda pada 12 tahun lalu. Laut sudah sangat rusak. Banyak terumbu karang yang rusak dan ikan hias menghilang. “Itu karena sekitaran tahun tersebut, Bangsring dikenal sebagai penghasil ikan hias laut yang indah-indah. Itu hasil warga berburu dan merusak terumbu karang,” kata Nurhadi, Sabtu, 20 Mei 2023.

Akhirnya, Nurhadi melakukan edukasi kepada warga sekitar. Lambat laun, warga mengerti dan sadar kalau laut yang selama ini sudah menghidupi mereka sedang mengalami kerusakan. Satu dua warga kemudian bergabung dengan Nurhadi untuk menanam terumbu karang lagi. “Sekaligus mengedukasi warga agar tidak berburu lagi ikan hias di laut Bangsring,” terang Nurhadi.

Kini, ekosistem Laut Bangsring sudah terselamatkan. Terumbu karang subur dan ikan hias berdatangan. Kini desa pantai itu dikenal sebagai tempat wisata yang dikenal dengan pemandangan bawah laut yang sangat indah. Pariwisata naik, perekonomian masyarakapun terdongkrak. “Kini pemburuan ikan hias sudah tidak ada lagi,” kata Nurhadi lega. Hasil tak mengkhianati usahanya selama ini.

Selain ke Bangsring, tim juga mendatangi Sertu Widi Hidayat. Widi menjadi babinsa di Desa Watukebo, Kecamatan Blimbingsari ini menjalankan program pupuk organik. Kualitasnya sudah tidak diragukan lagi. Buktinya, perusahaan Pupuk Kaltim sedang penjajakan bekerjasama dengan desa binaan Widi ini.


Tim juri 3 wilayah tapal kuda yang bersiap kembali ke Surabaya. Tapi seperjalanan pulang, tim ini masih harus menuntaskan tugasnya. Mendatangi finalis babinsa inspiratif yang sempat tertunda dinilai.-Rozaq-

Sementara itu, tim 2 seharian kemarin berkutak di Kota Nganjuk. Di kota angin ini, tim dipimpin Pace Morris mendatangi dan menjuri di tiga tempat desa pengabdian tiga babinsa. Yaitu Serka Agus Santoso, Serda Nyaminanto, dan Serda Rusmali.

Sumber: