Cheng Yu Pilihan Dubes RI di Tiongkok Djauhari Oratmangun: Guo Zhi Jiao Zai Yu Min Xiang Qin

Cheng Yu Pilihan Dubes RI di Tiongkok Djauhari Oratmangun: Guo Zhi Jiao Zai Yu Min Xiang Qin

Cheng Yu Djauhari Oratmangun--

DJAUHARI Oratmangun terkenal sekali di Tiongkok. Setiap mengisi acara, pasti MC-nya selalu bilang, dalam bahasa Mandarin atau Inggris, "Kalau dubes yang satu ini kita sudah kenal bangeeet!" Lantas disambut tepuk tangan meriah hadirin. Seperti saat duta besar Indonesia untuk Tiongkok merangkap Mongolia itu menjadi pembicara di acara The 2nd ASEAN-China Online Influencers Conference di Fuzhou, Jumat (19/5) lalu. 

Pak Joe, demikian ia biasa disapa, memang aktif memperkenalkan Indonesia lewat media –baik media sosial, maupun media konvensional seperti koran dan televisi. Ia tamu rutin TV-TV Tiongkok: lokal dan nasional. Pandangan-pandangannya terkait hubungan Indonesia-Tiongkok, menghiasi halaman-halaman hampir semua harian di sana. 

Belum lama ini, Dubes Djauhari baru selesai syuting sebuah acara di Hainan TV (海南卫视). Namanya: Ambassador's Dinner Party (大使家宴). "Kami kemas dengan masak-masak masakan Indonesia. Lalu makan bersama dengan ditemani musik dan tarian tradisional Indonesia," terang Dubes Djauhari.

BACA JUGA:Cheng Yu Pilihan Direktur PT DMK Haris Riyadi: Cheng Ren Bu Zi Zai, Zi Zai Bu Cheng Ren

Dubes Djauhari berwibawa tapi sangat supel orangnya. Pembawaannya santai. Tak ada sekat-sekat dan ewuh pekewuh. Dalam forum resmipun, pidato-pidatonya yang mengalir tanpa teks, selalu bisa mencairkan suasana dan memukau banyak pemirsa. 

Maka Anda tak usah heran kalau relasi Indonesia dengan Tiongkok kian erat dan nama Indonesia makin dikenal di Negeri Panda. 

Indikator-indikatornya jelas. Dilihat dari segi perdagangan, Indonesia yang sejak 2008 defisit miliaran USD terhadap Tiongkok, kini bisa surplus. Investasi Tiongkok di Indonesia juga terus meningkat. Pun demikian wisatawan Tiongkok yang melancong ke negara kita. 

Semua itu tak lepas dari peran Dubes Djauhari yang intens mengenalkan Indonesia kepada publik Tiongkok dengan gaya khasnya tersebut. 

Ada satu ungkapan dalam khazanah falsafah Tiongkok klasik yang bunyinya "国之交在于民相亲" (guó zhī jiāo zài yú mín xiāng qīn). Terjemahannya kira-kira: baik/tidaknya hubungan satu negara dengan negara lainnya, bergantung pada seberapa baik hubungan antarmasyarakatnya.

Dengan kata lain, hubungan antarmasyarakat (people-to-people) merupakan basis dari beragam kerja sama dalam hubungan bilateral suatu negara. Tanpa adanya fondasi hubungan antarmasyarakat yang kukuh, kerja sama yang dijalin oleh satu negara dengan negara mitranya akan rapuh. 

Selama lima tahun bertugas di Tiongkok, memperkokoh hubungan antarmasyarakat Indonesia-Tiongkok inilah yang terus dilakukan Dubes Djauhari. Buah manisnya telah Indonesia rasakan sendiri. (*)

 

Sumber: