Peduli Lingkungan dengan Ramahkan Lautan Hingga Pegunungan

Peduli Lingkungan dengan Ramahkan Lautan Hingga Pegunungan

Serda Nurhadi menanam terumbu karang di areal pantai Bangsring, Banyuwangi.-Rozaq-

Namun, percobaan ini juga tak sepenuhnya berhasil. Karena ternyata bambu dimakan rayap. Air menyebar lagi dan lubang pori kembali tertutup tanah. Budi kembali kehilangan 10 pohon durian. 

Akhirnya pada tahun 2020, Budi meng upgrade lubang biopori dengan pipa paralon 2 dim. Diberi lubang yang mengarahkan air langsung ke akar. Cara ini membuahkan hasil. Penyiraman ini dilakukan sampai tiga tahun dan pohon durian sudah bias mencari makan sendiri dengan akarnya.

Beda lagi dengan yang dilakukan Serda Rusmali, babinsa Koramil Ngetos Kodim Nganjuk. Rusmali menyelamatkan tanah yang rawan longsor dengan rumput vetiver. Akar rumput ini saling bertaut dan bisa menjadi pencegah longsor.


Serda Rusmali dari Kodim Nganjuk memperlihatkan rumput vetiver yang ditanamnya untuk mencegak longsor di desa binaannya.-Elvina-

Pada tahun 2021 lalu, di desa binaannya, Klodan terjadi longsor. Puluhan orang tewas saat itu. Ia pun berpikir bagaimana agar kejadian serupa tidak terulang.

Rusmali mencari informasi tanaman apa yang bisa membantu pencegahan longsor. Akhirnya ia memilih rumput vetiver. “Rumput vetiver ini akarnya kuat. Bisa menembus kedalaman 4 sampai 6 meter. Jadi mampu mengikat tanah,” papar Rusmali.

Ia pun melakukan pembibitan di pekarangan belakang rumahnya. “Ini bisa dimanfaatkan sebagai pagar alami juga. Karena teksturnya yang kaku,” kata Rusmali saat Tim 2 mendatangi rumahnya di Desa Ngerawan.

Mengolah lingkungan yang baik juga bisa dipetik manfaat. Juga keuntungan rupiah. Seperti yang dilakukan Serka Trijoto PristiwawaSn, Bintara Kodim Kediri. Trijoto mengubah buah mojo yang dikenal beracun dan berasa pahit menjadi minuman kesehatan. Tidak hanya menghilangkan pahit, Trijoyo berhasil membuat minuman sari mojo dengan tiga rasa. Manis, Asam, dan Asam manis. 

Awalnya, ia menanam buah mojo sebagai tanaman pencegah longsor. “Waktu itu sering longsor. Karena di sini banyak pohon mojo, akhirnya saya tanam. Karena akarnya kuat,” ujar bintara pembina desa (babinsa) dari Koramil 0809/06 Mojo.


erka Trijoto Pristiwawan, Babinsa Kodim Kediri memperlihatkan minuman dan kerajinan berbahan buah Mojo.-Elvina-

Hingga akhirnya ia menemukan cara untuk mengelola buah mojo. Rumahnya di Desa Mojo dijadikan sebagai tempat produksi. Ia mempekerjakan 4 orang warga lokal.

Trijoto juga sudah mempatenkan sari buah mojo-nya. Serta melakukan uji coba di laboratorium. Sehingga mendapat ijin dan bisa dikonsumsi. “Saya belum mengomersilkannya. Selama ini cuma saya bagi-bagikan ke warga minta. Dan Alhamdulillah respon masyarakat terhadap minuman ini (sari buah mojo, Red) sangat baik,” ujar Trijoto.

Mengubah kawasan kumuh menjadi lebih bersih dan indah juga menjadi pilihan untuk penyelamatan lingkungan. Ini yang terjadi pada Sungai Kebonagung, Desa Kebonagung, Kecamatan Kota Sumenep. Dulu sungai ini penuh sampah dan di pinggirnya tumbuh bamboo yang juga dijadikan tempat pembuangan sampah.

Sampai akhirnya, satu tahun yang lalu Serma Chairul Hadiansyah bertugas di Koramil 0827/01 Kota sebagai bintara pembina desa (Babinsa). Ia bersama masyarakat membersihkan sungai itu.

Ia mengerahkan kekuatan anak muda untuk membersihkan lingkungan sekitar sungai. Pohon bambu di pinggir sungai itu dibersihkan dan diganti menjadi tempat nongkrong yang keren. Didukung penuh oleh Kepala Desa Kebonagung Bustanol Affa, kawasan tersebut menjadi lebih cepat rapi.


Serma Chairul Hadiansyah, Babinsa Kodim Sumenep yang berhasil menyulap pinggiran sungai yang kumuh menjadi asri.- Moch Sahirol Layeli-

Kini, tempat itu sudah bersih. Tidak ada lagi sampah-sampah di sungai ataupun di pinggiran sungai. Sampah-sampah yang diambil dari sungai tersebut, dikumpulkan lalu diolah menjadi kerajinan tangan. Lalu kembali dijual untuk menghasilkan uang.

"Agar kebersihan di sana tetap terjaga, ada karang taruna yang standby di sekitar sungai. Apalagi hujan dating, mereka pasti akan susur sungai. Panjang sungai yang sudah dibersihkan sekitar 500 meter," kata Chairul. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: