Ikuti Elingpiade 2023 di Pasuruan, Peserta Pamer Antusiasme dan Kreativitas Melalui Kostum-Kostum Unik

Ikuti Elingpiade 2023 di Pasuruan, Peserta Pamer Antusiasme dan Kreativitas Melalui Kostum-Kostum Unik

Murid-murid SD di Pasuruan menggunakan kostum untuk mengekspresikan antusiasme mereka-Elvina Talitha Alawiyah-

PASURUAN, Harian Disway — Sekitar 1.000 peserta dari SD/MI dan SMP/Mts di Pasuruan berkumpul di GOR Untung Suropati, Minggu, 28 Mei 2023. Mereka turut menyemarakkan Elingpiade 2023. Sebuah festival permainan tradisional yang diadakan oleh Pemkot Pasuruan, Harian Disway, dan Komunitas Kampung Lali Gadget

Karena acaranya adalah bermain, maka mereka mengenakan kostum yang nyaman untuk itu. Misalnya, kaus olahraga yang diberi aksen unik untuk membedakan dengan tim lain. Apalagi, panitia menyarankan ada sentuhan tradisional pada kostum mereka.

Nah, peserta menerjemahkan dress code itu dengan kreatif. Biar spesial. Ada yang mengenakan atasan garis-garis merah putih dan udeng khas Madura. Ada yang memakai topi buatan sendiri. Ada yang membuat kreasi sarung. Bahkan, ada sekolah yang menerjunkan tim beranggotakan perempuan semua. Dan mereka mengenakan kebaya!


Siswi SD Bahtera Indonesia menggunakan kebaya dan rambut di kepang dua, representasi anak-anak jaman dahulu-Elvina Talitha Alawiyah-

Tim berisi gadis-gadis mungil berkepang dua itu berasal dari SD Bahtera Indonesia. ''Kami ingin terlihat lain dari yang lain. Dan baju mereka ini kan sangat tradisional. Jadi cocok sama tema acara," jelas Siti Hanifah, guru pembimbing.

SD Kandangsapi 1 tak mau kalah. Mereka memakai hiasan kepala ala Suku Asmat. Sang pembimbing, Denni Kurniawan mengatakan bahwa muridnya telah mempersiapkan itu semua sedari lama. Mereka sangat antusias. "Ide memakai hiasan kepala itu dari guru pembimbing mereka. Bakan, anak-anak ketagihan berlatih," jelas guru kelas 6 SD tersebut. 

Sementara itu, siswa kelas VII dan VIII dari SMPN 5 Pasuruan datang dengan rompi kresek dan mahkota daun. Butuh dua hari untuk mempersiapkan kostum itu.


Murid-murid SMPN 5 Pasuruan menggunakan rompi kresek dan mahkota daun sedang bermain cublak-cublak suweng--

"Baju mereka ini terinspirasi dari daur ulang dan kreativitas anak-anak. Pas masa kecil kan anak-anak suka membuat hal kreatif, contohnya daun dipakai jadi mahkota atau kalung,'' jelas Santiko Arioseno, guru mata pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan SMPN 5 Pasuruan. ''Mereka suka membuat sesuatu dari barang-barang di sekitarnya. Selain itu, ini juga untuk mengurangi sampah," lanjutnya.

Berkat antusiasme dan kreativitas anak-anak ini, suasana acara semakin seru. Mereka dengan semangat memainkan aneka permainan tradisional teman-teman sebayanya. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: