Whisnu Sakti Buana Meninggal Saat Eri Cahyadi Ulang Tahun, Wali Kota Surabaya: Kita Kehilangan Guru Politik
Wali Kota Surabaya ke-17 Eri Cahyadi dan Wali Kota Surabaya ke-16 Almarhum Whisnu SAkti Buana saat menghadiri konsolidasi PDIP, 15 November 2020.-PDIP Jatim-
SURABAYA, HARIAN DISWAY - Mantan Wali Kota Surabaya Whisnu Sakti Buana meninggal dunia, 27 Mei 2023 pukul 23.30 WIB. Kepergiannya itu membawa duka yang begitu mendalam bagi keluarga dan rekan seperjuangannya di PDIP. Tak terkecuali Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi.
Hari menyedihkan itu tiba di tanggal yang sama dengan tanggal lahir Eri. Mantan Kepala Bappeko Surabaya itu lahir 27 Mei 1977. Maka saat Whisnu wafat, usia eri genap 46 tahun.
"Hari ini kita kehilangan saudara kita, sahabat kita, guru politik kita," kata Eri di rumah duka Whisnu di kawasan Pakuwon City Surabaya. Ia hadir dengan sejumlah kepala SKPD, termasuk Sekda Surabaya M Ikhsan, Minggu, 28 Mei 2023.
Eri sempat membacakan tahlil dan Surat Yasin untuk seniornya di pemkot maupun PDIP. Beberapa jam sebelumnya, Wakil Wali Kota Surabaya Armuji datang terlebih dulu untuk ikut menyolatkan jenazah. Armuji didampingi Musyafak Rauf, politisi PKB.
Eri dan Whisnu sudah lama bekerja bareng. Saat Whisnu jadi anggota DPRD Surabaya, Eri mengabdi sebagai PNS Pemkot Surabaya.
BACA JUGA:PDIP Berduka, Mantan Wali Kota Surabaya Whisnu Sakti Buana Meninggal Dunia
Ketika Whisnu jadi wakil wali kota era Wali Kota Tri Rismaharini, Eri menjabat sebagai Kepala Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang (DCKTR), Dinas Kebersihan dan Ruang Terbuka Hijau (DKRTH) serta Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya.
Whisnu sempat mendapat rekom maju Pilwali Surabaya 2020. Namun DPP PDIP mengubah rekom itu ke Eri Cahyadi. Saat itulah loyalitas dan sikap ksatria Whisnu Sakti ditunjukkan. Selain tetap bertahan di PDIP, Whisnu juga tetap membantu kemenangan Eri-Armuji.
Dari kiri Baktiono, Musyafak Rauf dan Wakil Wali Kota Surabaya Armuji saat melakukan salat jenazah di rumah duka Whisnu Sakti Buana, Minggu, 28 Mei 2023.-Armuji for Harian Disway-
Ia tetap tegak lurus dengan keputusan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri. Whisnu juga tetap aktif sebagai Wakil Ketua Bidang Organisasi DPD PDI Perjuangan Jatim. Beberapa hari sebelum meninggal Whisnu juga sempat nge-vlog terkait kuliner dan tempat nongkrong asyik di Surabaya.
Whisnu juga masih ikut rapat di DPD PDIP Jatim hingga pukul 17.00 sebelum terkena serangan jantung. Malam harinya, ia jugamengantar anaknya nonton di bioskop. Saat pulang ke rumah, tubuhnya tumbang karena serangan jantung. Nyawanya sudah tak tertolong ketika perjalanan ke RS Premier Surabaya. "Jadi semuanya tentu kaget dan kehilangan," kata Armuji.
BACA JUGA:Satu Dapil, Whisnu Sakti dan Anak Risma Saling Melengkapi
BACA JUGA:Sejarah dan Konflik Surat Ijo Surabaya: Manuver Whisnu Sakti Buana (40-habis)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: