Cheng Yu Pilihan Dekan Fakultas Humaniora dan Hukum Tianjin University Wu Zhenjun: He Er Bu Tong

Cheng Yu Pilihan Dekan Fakultas Humaniora dan Hukum Tianjin University Wu Zhenjun: He Er Bu Tong

Cheng Yu Wu Zhenjun--

KALAU kita tidak demen mengorek-ngorek perbedaan kecil untuk dibesar-besarkan lalu dibentur-benturkan, sebenarnya banyak sekali kemiripan antara ajaran Tiongkok dengan ajaran luhur Nusantara.

Untuk menyebut di antaranya, ialah "和而不同" (hé ér bù tóng) dan "Bhinneka Tunggal Ika". Yang sama-sama berarti berbeda-beda namun satu jua.

Kenapa demikian? Karena, terang Wu Zhenjun 吴振军, orang yang tinggi budi pekertinya biasanya tidak memiliki hati yang egois. Ia akan selalu mencari cara untuk bisa saling mengapresiasi dan harmoni dengan yang lain. 

Singkatnya, lanjut Wu, pepatah 和而不同 (hé ér bù tóng) menunjukkan kepada kita satu unsur penting dalam kebudayaan Tiongkok, yaitu: tidak egois. Dengan tidak egois, kita baru bisa mendapatkan lebih banyak teman dan dukungan.

Bagi Wu, adagium "和而不同" (hé ér bù tóng) tidak hanya bisa berlaku untuk manusia, tetapi juga bisa berlaku untuk negara.

BACA JUGA:Cheng Yu Pilihan Bendaharan PSMTI Malang Kota Widyasari Ramayanti: Bu Ci Xin Lao

Wu mencontohkan relasi Indonesia dan Tiongkok. Ia mengamati, Tiongkok dan Indonesia adalah negara yang penting di dunia. Penduduknya banyak, sejarahnya panjang, ekonominya berkembang. Masing-masing pihak telah menciptakan kebudayaan yang gemilang.

"Selama menjalin hubungan, sekalipun dalam sistem pemerintahan, agama, keyakinan, dan tradisi mempunyai bermacam-macam perbedaan, tapi pemerintah kedua negara kompak berusaha untuk menggali nilai-nilai yang paling terang dan abadi pada masing-masing pihak. Dan, dengan hati yang toleran, merangkul kebudayaan dan masyarakat yang beragam ini. Mendorong relasi kedua negara mengarah ke arah yang kian baik seiring hari," ujar Wu, yang merupakan dekan College of Humanities and Law dan School of International Education, Tianjin University of Science and Technology, Tiongkok.

Wu yakin, di masa yang akan datang, dengan spirit "和而不同" (hé ér bù tóng) dan di bawah bimbingan pemimpin yang memiliki pandangan jauh ke depan, kerja sama Indonesia dan Tiongkok akan makin mendalam, menyeluruh, dan berkontribusi besar bagi kesejahteraan umat manusia. (*)

 

Sumber: