Penjurian Lapangan Brawijaya Awards (1): Rute Pertama Menuju Desa Panekan, Medannya Naik Turun

Penjurian Lapangan Brawijaya Awards (1): Rute Pertama Menuju Desa Panekan, Medannya Naik Turun

PELDA Masyhuriah dari Kodim Magetan menjelaskan program rumah pintar Nawasena kepada tim juri Lomba Babinsa Inspiratif Brawijaya Awards.-Boy Slamet-

Beberapa tentara terlihat di sepanjang jalan. Di sana terdapat bangunan kecil dengan dinding logam berwarna-warni. Di belakangnya, gundukan bukit. Di sebelah rumah itu terdapat perkebunan. Anak-anak kecil berseragam olahraga tampak riang bermain.

Pak Sunaryo berhenti di situ. Rupanya itulah Rumah Pintar Nawasena yang diprakarsai Pelda Masyhuriah bersama perangkat Desa Panekan. Beberapa orang berseragam ASN turut menyambut kami, tim juri.

Kami masuk ke ruang Rumah Pintar Nawasena. Meja di depan dengan empat kursi. Dosen Probo bersama Dicong Maleleh, camat Panekan, duduk di kursi bagian depan itu. Kami dan beberapa orang lain duduk di kursi yang menghadap mereka.


PELDA Masyhuriah berfoto bersama siswa TK yang berkunjung ke Rumah Pintar Nawasena dan tim juri.-Boy Slamet-

Pelda Masyhuriah adalah tentara yang cukup dekat dengan anak-anak. Pembawaannya ramah dan senantiasa tersenyum. Ia mulai mempresentasikan tentang Rumah Pintar Nawasena. Selain sebagai sarana pengembangan literasi, rumah itu berfungsi untuk membentuk karakter anak.

Papan di sebelah kanan menunjukkan daftar kunjungan berbagai sekolah ke rumah pintar itu. ”Seminggu ini ada lima kunjungan. Kami memberikan berbagai materi tentang bercocok tanam, pengetahuan, dan keterampilan dasar hingga menumbuhkan rasa cinta terhadap lingkungan,” ungkapnya. 

Sesuai dengan nama rumah pintar itu, ”Nawasena” berarti langkah ke depan yang cerah. Pelda Masyhuriah sangat peduli dengan masa depan anak-anak yang didampinginya. (*)

 

Bertemu tentara sekaligus MC Jawa, baca besok! 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: