Penjurian Lapangan Brawijaya Awards (4): Nobar Indonesia Vs Thailand di Ponorogo

Penjurian Lapangan Brawijaya Awards (4): Nobar Indonesia Vs Thailand di Ponorogo

Juri Guruh Dimas (kiri ) dan Probo Darono Yakti berpose dengan kendaraan suport dari Honda B-RV di atas Pantai Teleng Pacitan.-Boy Slamet-

Setelah dari Magetan dan Ngawi, tim 1 sampai juga di Ponorogo pada tengah malam. Salah satu sasaran kami adalah Angkringan Mas Bro milik Sertu Irfan Yusroni, Babinsa Koramil Sukorejo. Di sana kami menikmati minuman hangat, sekaligus nobar piala Asia: Indonesia Vs Thailand.

Sekitar pukul 9 malam, kami tiba di Kantor Unit Intel Kodim Ponorogo. Layar besar terpampang dengan proyektor. Malam itu beberapa orang berkumpul, nobar atau nonton bareng Indonesia vs Thailand. Pertandingan sepakbola itu memperebutkan gelar piala Asia.

Sertu Irfan Yusrono, Babinsa Sukorejo bersama Kapten Armed Sutami Pena, Pasiter Kodim 0802 Ponorogo, menyambut kami. Sembari berbincang, kami menyaksikan jalannya pertandingan. Koneksi internet cukup lambat, sehingga tayangan beberapa kali loading atau berhenti sejenak.

Seorang pengunjung yang tak sabar, menonton pertandingan melalui smartphone-nya. Sehingga ketika terjadi gol dan layar masih ngadat, orang itu tahu duluan dan berteriak lebih dulu. "Gol, gol. Sudah gol," katanya sambil melambai-lambaikan tangan. Ulah orang itu membuat kami tertawa. Karena ia duluan bersorak ketimbang orang-orang lain yang menunggu tayangan di layar besar.

Halaman Kantor Unit Intel Kodim Ponorogo jadi tempat nongkrong angkringan Mas Bro yang dikelola Sertu Irfan. Ia masuk dalam salah satu babinsa inspiratif, karena telah memberdayakan seorang pemuda putus sekolah. Namanya Riski Dwi Wibowo. Ia dipekerjakan sebagai penjaga angkringan oleh Sertu Irfan, agar memperoleh penghasilan.

Ruang terbuka, angin berembus kencang. Saat itu saya merasa tak enak badan. Gemetar, suhu tubuh meningkat. Saya demam. Selagi mereka nobar, saya memilih untuk beristirahat di dalam mobil B-RV yang kami tumpangi. Empuk dan hangat, serta meminum sebungkus minuman penolak angin yang diberikan oleh Sertu Irfan.

Karena sudah malam, tak memungkinkan untuk mengambil foto. Kami pun berpamitan untuk menginap di sebuah hotel, di dekat pusat Kota Ponorogo. Hotel melati kelas murah. Pesan lewat aplikasi, tapi karyawan hotelnya malah menaikkan harga. "Nambah 20 ribu. Karena harga di aplikasi belum di-update," katanya. Sialan.

Tidak apa-apa. Toh juga tidak mahal-mahal amat. Apalagi semua tim juri usianya relatif muda. Mau tidur di hotel apa pun. Begitu pun Pak Boy, fotografer kami yang usianya paling tua. Ia pun mau diajak rock and roll. Yang penting hemat. Biar bisa makan enak.

Malam itu sebelum tidur, kami sempatkan duduk-duduk di kursi depan kamar. Menyaksikan beberapa pasangan keluar-masuk hotel. Ada yang usianya masih sangat muda. Paginya, pasangan itu check out dengan mengenakan bawahan seragam sekolah. Luar biasa.

Saya masih demam. Pagi-pagi Pak Boy joget-joget di kamar saya sembari bernyanyi. Lalu ia menyentuh lengan saya. "Ruh, awakmu panas (badanmu panas)," katanya. Lalu memijat punggung dan bahu. Hanya itu saja. Kelakuannya seperti dukun pijat dengan bayaran setengah harga. Tapi tetap, saya berterima kasih untuk itu.

Siangnya, kami menuju Kantor Unit Intel Kodim Ponorogo. Pak Boy dan Azka memfoto Sertu Irfan dan Rizki. Dosen Probo sibuk mengajar online. Saya mencari dokter terdekat untuk periksa dan berobat. 

Menuruti google maps, saya menemukan dokter yang sangat terbuka. Ia menganalisis demam saya dan menyebutkan penyebab-penyebabnya. Lalu memberikan saya tiga plastik obat. "Diminum tiga kali sehari. Pagi satu, siang satu, malamnya 16," guraunya. 

Sepertinya saya mau dibuat over dosis. "Enggak, enggak, malamnya ya sama, satu butir saja," tambahnya. Lalu terbahak.

Setelah usai, saya kembali ke Kantor Unit Intel Kodim Ponorogo. Proses foto telah selesai. Sebenarnya kami tinggal menuju Pacitan lalu ke Trenggalek. Tapi Pak Boy dan Pasiter Kapten Armed asyik bermain bilyar. Rupanya Pak Boy mahir bermain bilyar. Meski awalnya kalah, tapi ia berhasil membalas. Dari 0-2 jadi 4-2.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: