’’Kuliah’’ Pengantar Jurnalistik di Harian Disway, Mahasiswa Widya Mandala Diskusi dengan Dahlan Iskan

’’Kuliah’’ Pengantar Jurnalistik di Harian Disway, Mahasiswa Widya Mandala Diskusi dengan Dahlan Iskan

Founder Harian Disway Dahlan Iskan berdiskusi dengan mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi (Fikom) Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya (UKWMS), Jumat, 2 Juni 2023.-Elvina Talitha Alawiyah/Harian Disway-

SURABAYA, HARIAN DISWAY – Saat ini, ruang perkuliahan memang tak terbatas. Selain di dalam kampus, mahasiswa juga tetap bisa menyerap ilmu di luar gedung perkuliahan. Itulah yang dilakukan mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi (Fikom) Universitas Katolik Widya Mandala SURABAYA (UKWMS), pekan lalu. Mereka mendatangi kantor Harian Disway untuk perkuliahan Pengantar Jurnalistik.

Peserta perkuliahan itu terbagi menjadi tiga kelas. Kelas A datang pada Rabu, 30 Mei 2023. Kelas C datang pada Kamis, 1 Juni 2023. Esoknya, kelas B, tiba pada Jumat, 2 Juni 2023. Mereka belajar jurnalistik langsung kepada Wakil Pemimpin Redaksi Harian Disway Doan Widhiandono.

Materi yang dibahas dalam pertemuan itu terkait project akhir untuk perkuliahan. Yakni, masing-masing kelas diminta membuat website berita. Kreativitas para mahasiswa pun bermunculan dalam penentuan rubrik yang akan dimuat pada website tersebut.

Sejak pertengahan semester, mereka sudah merancang rubrik beserta isinya. Cukup beragam. Mulai cerita tentang kehidupan kampus, wisata, kuliner, hingga gaya hidup anak muda. Oleh Merlina Maria Barbara Apul S.I.Kom., M.A., dosen pengampu mata kuliah tersebut, mahasiswa diminta menulis berbagai bentuk berita. Yakni, straight news dan feature. Nah, itulah yang dibahas oleh Doan Widhiandono di ruang redaksi Harian Disway.

BACA JUGA:Didukung Perindo, Ganjar Pranowo: Kami Akan Tuntaskan IKN

BACA JUGA:Lima Rekomendasi Lagu Charlie Puth yang Bakal Konser di Ancol

’’Secara umum, teman-teman di sini sudah bisa membedakan bentuk dasar straight news dan feature. Tinggal mengemasnya lebih rapi dan memperindah penulisan feature,’’ ucap Doan ketika berdiskusi dengan kelas A. Ia lalu membedah tulisan para mahasiswa itu satu per satu.


Wakil Pemimpin Redaksi Harian Disway Doan Widhiandono mengisi materi untuk mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi (Fikom) Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya (UKWMS), pekan lalu di Disway News House.-Sahirol Layeli/Harian Disway-

’’Karena bentuknya sudah betul, maka nanti penilaiannya tinggal satu hal. Yaitu, beritanya asyik atau tidak asyik,’’ tambah Doan. Menurutnya, ada beberapa hal yang bisa ditambahkan untuk membuat tulisan, terutama feature menjadi lebih asyik.

’’Feature itu harus bisa membuat pembaca merasa diberi cerita. Bukan dikhotbahi atau dikuliahi,’’ ucap pria yang sudah lebih dari 20 tahun menjadi wartawan tersebut. Karena itu, mahasiswa bisa menambahkan unsur-unsur deskripsi peliputan, memberi cerita tentang pengalaman meliput, hingga menulis kutipan narasumber yang asyik. ’’Kutipan yang asyik membuat narasumber seolah-olah hidup dan bercakap-cakap dengan pembaca. Karakter narasumber muncul di kutipan itu,’’ kata Doan.

Yang cukup istimewa adalah ketika kelas B datang pada Jumat, 2 Mei 2023. Ketika itu, founder Harian Disway Dahlan Iskan datang. Dahlan sedang berdiskusi dengan mahasiswa lain yang menjadi peserta Disway Internship Program (DIP) Batch 4. DIP adalah program Harian Disway yang menerima mahasiswa dari berbagai kampus dan jurusan untuk magang selama tiga bulan di harian yang berdiri pada 4 Juli 2000 tersebut.

’’Ini kami sedang berdiskusi tentang berita apa saja yang dianggap menarik oleh pembaca,’’ kata Dahlan kepada mahasiswa UKWMS. ’’Dan saya marah sekali. Ternyata, dari 11 berita yang dianggap menarik, tidak ada yang penting. Tapi, ya ini harus diterima. Kondisi pembaca sekarang memang seperti ini,’’ kata mantan menteri BUMN tersebut.


Wapimred Harian Disway Doan Widhiandono mengisi materi mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi (Fikom) Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya (UKWMS) dari kelas C.-Muchammad Nur Rahmatullah-

Dahlan pun mengapresiasi para mahasiswa yang masih ingin mempelajari ilmu jurnalistik dan komunikasi tersebut. ’’Tetapi perubahan zaman ini memang harus disikapi dengan tepat. Kondisi yang Anda hadapi berbeda dengan zaman saya dulu,’’ ujar Dahlan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: