Iga Swiatek Ratu Baru Roland Garros, Kalahkan Karolina Muchova di Final Prancis Terbuka

HARIAN DISWAY – Petenis putri nomor satu dunia Iga Swatiek memperpanjang dominasi di Roland Garros. Dia menjadi juara grand slam Prancis Terbuka setelah mengalahkan petenis non-unggulan Karolina Muchova, 6-2, 5-7, 6-4 pada Sabtu malam, 10 Juni 2023.

’’Pertama-tama, selamat buat Karolina. Aku berharap kita akan berhadapan di berbagai final berikutnya,’’ kata Swiatek dalam pidato kemenangan. Dia memuji sang runner-up sembari mengusap air mata haru.

’’Buat timku, sori aku sudah melelahkan. Aku janji akan lebih baik lagi,’’ lanjut dia. Pandangan Swiatek terarah ke boks VIP di tribun. ’’Aku tahu, kita memenangkan turnamen ini. Tapi menjalani tur selama berpekan-pekan tanpa istirahat juga enggak mudah. Aku bahagia kita akhirnya bisa merasa puas sekarang. Mari rayakan saja,’’ tutur gadis asal Polandia itu, kembali mengusap air mata.

BACA JUGA: Soal Diskualifikasi Aldila Sutjiadi/Miyu Kato di Prancis Terbuka, Asosiasi Pemain: Itu Tidak Adil!

Ini adalah gelar grand slam keempat buat Iga Swatiek. Serta trofi ketiga dia di Roland Garros. Sebelumnya, dia menjuarai grand slam tanah liat itu pada edisi 2020 dan 2022. Itu berarti, dia menyamai rekor tiga petenis legendaris dunia. Yakni Arantxa Sanchez-Vicario, Monica Seles, dan Serena Williams.

KAROLINA MUCHOVA (kanan) memeluk Iga Swiatek setelah laga selama 2 jam 46 menit di final Prancis Terbuka, 10 Juni 2023.-Amelie Laurin-FFT-

Capaian itu sangat spesial. Karena hanya ada sedikit sekali perempuan di era Open yang mampu merebut gelar di Roland Garros lebih dari dua kali. Yakni Chris Evert (7), Steffi Graf (6), Justine Henin (4), dan Margaret Court (3). Margaret Court menambah dua trofi lagi di era amatir, sehingga totalnya lima gelar.

Kembali ke Roland Garros 2023. Final di lapangan Philippe Chartier itu tampaknya akan berjalan mudah bagi Iga Swatiek. Pada set pembuka, dia mengalahkan Karolina Muchova dengan skor telak dalam waktu 48 menit. Set kedua pun diprediksi berjalan sama mudahnya. Karena juara AS Terbuka 2022 itu dengan cepat leading 3-0.

Namun, Muchova ternyata tidak menyerah. Petenis peringkat 46 dunia yang tak kenal takut itu dengan gigih merebut tiga game berikutnya. Sehingga kedudukan imbang 3-3. Pada akhirnya, dia mematahkan servis Swatiek pada game kesembilan. Membuat dia berbalik unggul 5-4. Muchova memaksakan dimainkannya set ketiga.

Nah, pada set ketiga, angin jadi berpihak ke Muchova. Giliran dia yang unggul cepat 2-0. Hanya saja, Swiatek yang sudah setahun menduduki takhta nomor satu dunia itu bermain lebih trengginas. Dia lebih gigih dan berani mengejar bola. Sekalipun pukulan-pukulan Muchova mendarat di tempat yang tak terduga, dia sebisa mungkin mengejar. Dan mengembalikannya dengan cantik.

Swiatek unggul 5-4 ketika Muchova memegang servis game ke-10. Pilihan Swiatek adalah merebut game itu, dan menjadi juara. Atau membiarkan Muchova mempertahankan servis. Dan harus berjudi dalam dua game berikutnya.

Ketenangan mental mengantar Swiatek merebut dua poin pertama. Dia leading 30-0. Muchova sempat memperkecil ketinggalan 30-15. Swiatek menambah satu poin lagi. Jadi 40-0. Eh, di saat paling menentukan, Muchova malah membukukan double fault servis. Selesai.

Iga Swiatek jatuh terduduk. Tangan kanannya meraba tanah liat Roland Garros yang berwarna merah bata. Dia menangis tersedu-sedu. Muchova, dengan besar hati, menghampiri sisi lapangan Swiatek. Dan memberinya pelukan hangat.

Baik Swiatek maupun Muchova membukukan catatan besar hari itu. Swiatek dengan hattrick juara. Sementara Muchova adalah pemain non-unggulan yang baru kali pertama menginjak final grand slam. Namun dengan berani memberikan perlawanan keras hingga titik darah penghabisan. Roland Garros menemukan ratu baru hari itu. Bukan satu. Tapi dua. Felicitation, mesdemoiselles! (*)

Sumber: