Novak Djokovic dan Ancaman Celana Kolor Casper Ruud di Final Roland Garros 2023
NOVAK DJOKOVIC (kiri) bakal melawan Casper Ruud dalam final Prancis Terbuka 2023 malam ini.--The Independent
HARIAN DISWAY – Novak Djokovic menjalankan misi mahapenting di final Prancis Terbuka 2023 nanti malam. Ia mengincar gelar grand slam ke-23. Itu bakal mengukuhkannya sebagai petenis terhebat sepanjang masa. Dengan gelar grand slam terbanyak. Di atas Rafael Nadal (22 gelar) dan Roger Federer (20).
Satu-satunya yang memisahkan Djokovic dengan gelar grand slam ke-23 hanya satu. Seorang pemuda berusia 24 tahun dari Norwegia: Casper Ruud. Meski sekarang berstatus pemain nomor 4 dunia, level Ruud masih jauh di bawah Djokovic. Ia belum pernah meraih gelar grand slam, dan menjalani musim yang kurang baik. Empat kali bertemu Ruud, Djokovic selalu menang. Tanpa kehilangan satu set pun.
Namun Nole, sapaan Djokovic, harus tetap waspada. Bukan saja karena Ruud berambisi merebut gelar grand slam perdananya di Roland Garros 2023. Bukan juga karena Ruud berstatus finalis tahun lalu (Djokovic bahkan gagal ke semifinal). Juga bukan karena sang lawan sangat lincah di lapangan tanah liat.
Tapi karena celananya. Ha?
Ini memang gurauan fans di Twitter. Djokovic pernah mengalami kekalahan menyakitkan di final Prancis Terbuka. Tepatnya pada 2015. Ia menyerah kepada petenis Swiss Stan Wawrinka dalam pertarungan empat set 6-4, 4-6, 3-6, 4-6. Saat itu, Wawrinka mengenakan celana warna merah marun bermotif kotak-kotak putih. Seperti piyama.
STAN WAWRINKA memakai celana bermotif kotak-kotak merah putih saat mengalahkan Novak Djokovic di Prancis Terbuka 2015.-Miguel Medina-AFP-
Nah, kali ini, lawannya adalah Casper Ruud. Kebetulan, dalam set apparel Yonex-nya tahun ini, Ruud juga memakai celana ala piyama. Yakni warna hitam, yang dihiasi garis-garis vertikal putih. Mirip celana kolor buat bobok.
Apakah Djokovic akan kembali takluk pada pria yang mengenakan celana (bermotif) piyama?
CELANA Casper Ruud yang harus diwaspadai Novak Djokovic di final Prancis Terbuka 2023.-Amelie Laurin-FFT-
Tentu tidak bisa disimpulkan semudah itu. Hanya saja, Djokovic memang memiliki beban mental yang sangat berat kali ini. Ia tentu sangat berambisi merebut gelar grand slam ke-23. Yang bakal sangat bersejarah. Sekaligus menyelesaikan perdebatan soal siapa yang paling hebat di antara The Big Three: Nadal, Federer, dan dirinya.
Simak komentar Alexander Zverev, yang dikalahkan Casper Ruud di semifinal Jumat malam lalu.
’’Novak adalah salah seorang pemain terbaik di dunia, itu sudah pasti. Tapi ketika kamu berada di ambang sejarah baru, pasti tekananmu bakal bertambah,’’ kata Zverev, sebagaimana dilansir Guardian.
’’Ingat final AS Terbuka 2021? Ia melawan Daniil Medvedev setelah mengalahkan aku di semifinal. Dan ia kalah tiga set langsung,’’ ulas pemain asal Jerman itu. Saat itu, Djokovic sedang mengincar grand slam ke-21. Untuk menyalip perolehan Rafael Nadal. Persis seperti situasi sekarang.
’’Tekanan itu nyata, kalian tahu. Kita semua manusia. Novak juga manusia. Kita semua merasakan itu (tekanan),’’ pungkas Zverev. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: Guardian