Manchester City Bukan Lagi Tetangga Berisik Bagi MU, Sir Alex Ferguson Kirim Pesan ke Guardiola

Manchester City Bukan Lagi Tetangga Berisik Bagi MU, Sir Alex Ferguson Kirim Pesan ke Guardiola

Pelatih Man City Pep Guardiola dan Sir Alex Ferguson.-Mirror-

Gol dari gelandang Rodri pada menit ke-68, gol keduanya dalam 48 penampilan di Liga Champions, sudah cukup untuk mengalahkan Inter Milan di Stadion Olimpiade Ataturk.

"Ini sangat emosional. Impian yang menjadi kenyataan. Semua orang di sini menunggu selama bertahun-tahun," kata Rodri kepada BT Sport. "Mereka pantas mendapatkannya, kami pantas mendapatkannya. Selama beberapa tahun terakhir, kami selalu mendekatinya. Saya hanya ingin berterima kasih kepada semua orang. Ini tidaklah mudah. Lawan yang hebat, dengan pertahanan dan serangan balik yang kuat," lanjutnya.

"Kami memberikan segalanya. Final seperti ini. Anda tidak bisa berharap bermain sebaik biasanya. Emosi dan gugup selalu ada. Kami bertarung seperti binatang. Ini adalah mimpi. Momen ini tidak akan terulang," tambah Rodri.

Ini adalah penampilan kedua Manchester City di final Liga Champions dalam tiga musim terakhir, setelah sebelumnya kalah dari Chelsea pada tahun 2021. Mereka menjadi tim Inggris kedua yang meraih Treble, mengikuti jejak rival mereka, Manchester United, yang meraihnya pada tahun 1999.


Selebrasi Man City usai meraih trebel winner dan kemenangan di Liga Champion, 11 Juni 2023.-GettyImages-

Guardiola, yang juga memenangkan Liga Champions sebagai pemain untuk Barcelona pada tahun 1992, mengatakan bahwa ia tidak menyadari apa yang telah dicapainya sampai keesokan harinya, dan perasaannya akan sama setelah keberhasilan City.

"Presiden klub kami berkata, 'Oh, final Liga Champions musim depan akan diadakan di London,' dan saya tidak akan memberi tahu Anda apa jawaban saya padanya," ujar Guardiola. Katanya, sekarang saatnya untuk merayakan. Ia tak sabar menantikan Senin sore di Manchester. Ia dan tim akan diarak ke tengah kota dengan naik bus dengan tiga trofi kemenangan di musim 2022/2023.

Skandal Man City

Meski berada di tengah kebahagiaan, City masih menunggu hasil dari 115 tuduhan keuangan yang diberikan oleh Premier League terhadap klub. Mereka membantah melakukan pelanggaran keuangan, dan Guardiola mengatakan bulan lalu bahwa ia ingin tuduhan tersebut ditangani secepat mungkin.

Setelah keberhasilan mereka di Liga Champions, Guardiola memuji pengaruh pemilik klub, Sheikh Mansour, yang menyaksikan pertandingan di Istanbul.

"Salah satu alasan utama mengapa klub ini menjadi seperti sekarang adalah orang-orang dari Abu Dhabi - Sheikh Mansour mengambil alih klub ini. Tanpa mereka, kita tidak akan berada di sini. Mereka adalah orang yang paling penting," ujar Guardiola.

Sheikh Mansour mendukung Guardiola  tanpa syarat. Baik saat menang maupun kalah dalam kompetisi. "Di banyak klub, Anda akan dipecat, jadi saya memberikan penghargaan yang luar biasa kepada hierarki dan CEO saya," puji Guardiola.


Erling Haaland Cetak Rekor Fantastis di Man City dan Liga Inggris-@ManCity-Twitter

Striker Manchester City, Erling Haaland, yang bergabung dengan klub tersebut dari Borussia Dortmund musim panas lalu, menyebut keberhasilan ini sebagai mimpi yang menjadi kenyataan. "Di dalam mimpi terliar saya, saya tidak pernah berpikir hal ini mungkin terjadi," kata Haaland kepada BT Sport. "Ini menunjukkan bahwa seorang pria dari sebuah kota kecil di Norwegia bisa meraihnya. Ini memberi harapan bagi generasi muda di kampung halaman saya. Ini luar biasa," tambah Haaland.

Haaland mencetak 12 gol dalam Liga Champions musim ini - jumlah gol terbanyak dalam satu musim untuk klub Inggris sejajar dengan Ruud van Nistelrooy untuk Manchester United pada musim 2002-2003 - juga memecahkan rekor jumlah gol terbanyak dalam satu musim Premier League dengan 36 gol, total mencetak 52 gol dalam semua kompetisi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: