Penjurian Lapangan Brawijaya Award (21): Ke Kanan Jauh, Ke Kiri Jauh, Akhirnya Menginap di Tengah
Sertu Eko dan Ketua Tim Juri 3 Taufiqur Rahman berdiskusi di tengah kandang kambing. -Syahrul Rozak Yahya-
Sekali meriah dan gegap gempita seperti Ledokombo. Disambut orang satu kampung. Sekalinya sepi, cuma ada gerombolan kambing. “Ya sudah mas, ndak papa,” kata tim promosi Honda.
“Maaf ya mas, pokoknya saya berikan akses seluas-luasnya. Tapi kondisi di lapangan memang berbeda,” kata saya menjelaskan.
Penilaian berlangsung lancar hingga matahari condong ke barat. Dan dimulailah jam-jam membingungkan dalam fase penjurian ini: Mencari penginapan!
Oke, mari melihat peta. Posisi saat ini ada di Situbondo. Ada dua target Babinsa untuk esok hari. Yakni di Desa Sumberejo, Kecamatan Besuki. Kemudian Desa Banyuputih, Kecamatan Banyuputih. Satunya perbatasan dengan Probolinggo, satunya perbatasan dengan Banyuwangi. Nasib, nasib.
Kalau menginap di barat, bisa di Besuki. Jadi selepas penilaian langsung geber ke timur. Tapi apa di kota sekecil itu ada penginapan layak? Kalau menginap di Kota Situbondo, besok pagi meluncur ke barat. Sejam perjalanan. Lalu baru balik lagi ke Situbondo lanjut ke Banyuputih bisa makan waktu 2 jam.
Belum lagi Kodim Banyuwangi minta agar Bangsring segera masuk penilaian. Saya juga tidak enak sama mereka. Karena paling buncit, mereka yang jadi korban kemoloran jadwal.
Ada alternatif. Menginap di kawasan wisata Pasir Putih Situbondo. Banyak penginapan bagus. Setelah dicek, penuh semua karena long weekend. Baiklah, sepertinya memang tidak ada pilihan bagi kami. Ke kanan jauh, ke kiri juga jauh, akhirnya kami menginap di tengah-tengah saja. Di Kecamatan Kota Situbondo. (*)
Ketika Google Maps Kongkalikong Dengan Demit. Baca Besok
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: