Persebaran Dokter Belum Merata (4) : Fakultas Kedokteran Boleh Tambah Kuota
Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Hang Tuah Surabaya berdiskusi di kelas bersama dosen.-Julian Romadhon-Harian Disway-
Jumlah dokter yang tak ideal itu baru kepergok pada masa pandemi Covid-19. Kementerian Kesehatan serta Kemendikbud Ristek akhirnya mengeluarkan Surat Keputusan Bersama (SKB) pada 2022. Yakni berisi peningkatan kuota penerimaan mahasiswa baru (maba) Program Sarjana Kedokteran dan Program Dokter Spesialis.
"TAPI, tidak semua fakultas kedokteran bisa nambah kuota," ujar Ketua Asosiasi Institusi Pendidikan Kedokteran Indonesia (AIPKI) Prof Budi Santoso. Hanya 36 dari 92 FK yang diizinkan. Sebab, memang khusus FK yang terakreditasi A/Unggul.
Di Jawa Timur terdapat 13 perguruan tinggi yang punya jurusan kedokteran. Namun, hanya empat FK yang terakreditasi A/Unggul. Yakni tiga dari kampus negeri: Universitas Airlangga, Universitas Brawijaya, dan Universitas Negeri Jember. Yang swasta hanya Universitas Hang Tuah Surabaya.
Menurutnya, syarat akreditasi itu sangat penting. Sebab, mencetak dokter tidak boleh serampangan. Misi memperbanyak jumlah dokter harus dipercepat. Tetapi, tak boleh mengesampingkan kualitasnya.
“Akreditasi FK yang belum merata itu juga masih persoalan. Sebab, kelak dokter berurusan dengan nyawa manusia,” ujar Dekan FK Universitas Airlangga itu. Tentu butuh standar penjaringan yang baik. Ada etika dan pendidikan moral. Agar bisa mencetak dokter yang punya kompetensi.
BACA JUGA : Persebaran Dokter Belum Merata (3) : Dokter Baru Harus ke Daerah
BACA JUGA : Persebaran Dokter Belum Merata (2) : Terkendala Biaya dan Demografi
Kuota penambahan maba jurusan kedokteran itu pun diberlakukan mulai tahun ini. Jumlahnya tak banyak. Maksimal 20 persen tiap angkatan.
Jumlah maba FK Unair tahun ini sudah mencapai 350 orang. Sudah lebih banyak ketimbang tahun-tahun sebelumnya yang maksimal 280 maba. Begitu pula FK Universitas Hang Tuah (UHT) Surabaya yang baru terakreditasi A sejak 2022.
“Tahun ini kami tambah, totalnya jadi 300 maba. Sebelumnya masih 250 maba,” ungkap Dekan FK UHT Djati Widodo saat ditemui di kantornya, Rabu, 14 Juni 2023. Peminat jurusan kedokteran di UHT masih tinggi. Dalam setahun dibuka tiga gelombang ujian tes masuk. Totalnya rata-rata tembus 1.500 peserta.
Sejak didirikan pada 1987, FK UHT sudah mencetak 3.630 dokter. Sebaran karirnya macam-macam. Ada yang punya jabatan struktural di pemerintahan, ada yang menjadi dosen, hingga yang fungsional praktik.
“Kami tentu juga memberi arahan kepada yang baru lulus,” ungkap Djati. Terutama agar mereka mau ke daerah yang masih membutuhkan SDM dokter lebih banyak. Tetapi, memang semua keputusan tetap menjadi hak para dokter baru itu.
Djati sendiri menyadari bahwa minat bertugas ke daerah sangat rendah. Tentu bukan soal kesejahteraan saja. “Di daerah-daerah itu alat dan fasilitas masih sangat minim sekali. Ya jelas banyak yang gak mau, apalagi di daerah terpencil dan tertinggal,” tandasnya. (Mohamad Nur Khotib)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: