Warga Gunung Kidul Meninggal Karena Antraks, Makan Daging Sapi Pemberian Tetangga
Bakteria Bacillus anthracis, pembawa virus antraks-Centers for Disease Control and Prevention-
HARIAN DISWAY - Virus antraks yang menyebar di Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta menyebabkan kematian salah seorang warga Desa Candirejo, Kecamatan Semanu.
Diketahui seorang warga berinisial WP mengalami keluhan gatal, bengkak dan luka saat masuk ke RS Panti Rahayu, Karangmojo, Yogyakarta pada 1 Juni 2023. Kemudian 3 hari setelahnya, WP dirujuk ke Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Sarjito Sleman, Yogyakarta.
Lantas pada Selasa, 4 Juli 2023, WP dinyatakan meninggal.
BACA JUGA:Kenali Penyakit Antraks yang Menyerang Warga Gunungkidul. Bakterinya Awet Sampai 40 Tahun
Diketahui memang sudah lama kasus antraks sering kali menyerang berbagai daerah di Provinsi DIY. Data dari Kementerian Kesehatan menyebutkan bahwa kasus infeksi antraks di DIY setidaknya telah terjadi sejak tahun 2016.
"Namun baru kali ini ada kasus kematian," kata Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular, Kementerian Kesehatan, Imran Pambudi Kamis, 6 Juli 2024.
Kemenkes mengkonfirmasi bahwa tanah tempat penyembelihan hewan di Dusun Jati Desa Candirejo positif terjangkit spora antraks.
Sebelumnya, dilaporkan ada 3 kali kematian ternak di dusun tersebut. Pada 18 Mei 2023, sapi milik peternak berinisial KR mati kemudian disembelih dan dibagikan kepada warga.
BACA JUGA:Virus Oz, Pengertian, Gejala Umum, dan Pencegahannya
BACA JUGA:Virus OZ Membunuh Korban Pertamanya, Apa Yang Kita Tahu Sejauh Ini Dan Langkah Yang Harus Diambil
Kemudian pada 20 Mei 2023 seekor kambing milik peternak KR juga mati. Juga dipotong untuk dibagi-bagikan pada warga.
Pada 22 Mei 2023 sapi milik peternak inisial SY juga mati karena sakit. Korban meninggal WP diketahui sempat membantu proses pemotongan sapi ini yang dagingnya dibagi-bagikan pada warga.
Pada 26 Mei, salah satu anak sapi milik peternak SY juga mati. Disusul pada 2 Juni seekor kambingnya juga mati. SY mengubur kambing miliknya ini.
Daging yang dibagikan dan dikonsumsi oleh warga ini yang diyakini menyebabkan penularan dan puluhan warga Gunung Kidul dinyatakan positif antraks.(*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: