KKN di Mojokerto, Mahasiswa Untag Garap Digitalisasi UMKM
Yayang Pitino (kiri) ketika berdiskusi dengan pelaku UMKM di Desa Jiyu, Kutorejo, Kabupaten Mojokerto.-Yayang Pitino untuk Harian Disway-
MOJOKERTO, HARIAN DISWAY – Arus digitalisasi memang tak terhindarkan. Masyarakat juga semakin akrab dengan peranti dan aplikasi digital. Itulah yang mendasari kegiatan KKN mahasiswa Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya di desa Jiyu, Kecamatan Kutorejo, Kabupaten Mojokerto.
KKN itu dimulai pada Senin, 3 Juli 2023. Durasinya 12 hari. Tema yang diangkat adalah Penguatan Ikon Desa Berbasis Potensi Lokal. ’’Fokus pengabdian ini adalah mengenai ilmu dan teknologi,’’ ucap Ketua Yayasan Perguruan 17 Agustus 1945 (YPTA) Surabaya yang melepas para mahasiswa Untag tersebut.
Spirit itulah yang direspons oleh Yayang Pitino, mahasiswa Progam Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untag Surabaya. Ia menemukan bahwa ada ruang edukasi untuk masyarakat Desa Jiyu. Para pemilik usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) masih menggunakan buku untuk mencatat setiap transaksi.
BACA JUGA : KKN Untag Surabaya Berangkatkan 1.124 Patriot Mengabdi
BACA JUGA : Cara Patriot Mengabdi KKN UNTAG Surabaya Tingkatkan Penjualan UMKM Lontong Kupang
Di era digital ini, saat transaksi bisa melintasi batas ruang dan waktu secara cepat, penggunaan buku manual bisa menimbulkan masalah. Jika buku rusak, lalu lintas keuangan susah diakses.
Karena itu, Yayang memberikan pelatihan kepada pelaku usaha kerupuk tengiri di desa tersebut. Ia mengenalkan tata kelola penjualan produk dan keuangan melalui teknologi digital.
Dalam pelatihan tersebut, pelaku UMKM diajarkan tentang strategi pemasaran online, penggunakan platform e-commerce, pengelolaan stok barang, dan penataan keuangan usaha secara efektif.
Mahasiswa Untag Surabaya berfoto bersama perangkat Desa Jiyu, Kutorejo, Mojokerto.-Dokumentasi Kelompok 27 KKN Untag Surabaya.-
Selain itu, pemilik usaha juga diberikan panduan praktis tentang pembuatan konten digital. Itu akan menjadi salah satu strategi promosi melalui media sosial.
’’Harapan saya, desa Jiyu bisa menjadi contoh bagi desa lain untuk memanfaatkan teknologi. Muaranya adalah pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan,’’ ucap Yayang. (Yayang Pitino-Mahasiswa FIB Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: