Puisi Cinta buat Pengantin di Bogor
Ilustrasi pengantin Fahmi dan Anggi.--
Satu-dua-tiga detik. Pengantin pria mengizinkan: ”Yes, please.”
Pengantin wanita merentangkan kedua tangan, lalu memeluk hangat si mantan yang kaget. Tampak, telapak tangan kiri wanita masih memegang buket bunga. Tangan kanan mengelus lembut punggung si mantan.
Cuma tiga detik adegan itu, lalu dilepas. Selama mereka berpelukan, kelihatan pengantin pria menunduk.
Kemudian, si mantan menyalami pengantin pria. Uluran tangan mantan diterima, lalu ditarik pengantin pria ke dekapan. Mereka jadi berpelukan. Tampak, tangan kanan pengantin pria mengelus punggung mantan.
Pelukan dilepas, lantas si mantan turun panggung. Selesai.
Tidak diketahui, bagaimana nasib pernikahan itu. Tidak ada wawancara wartawan dengan pengantin tersebut. Tapi, dari gestur mereka di video, jelas pengantin pria legawa.
Keputusan pengantin pria itu berkebalikan dengan keputusan Fahmi. Meskipun bentuk kejadian mirip.
Karena Anda sudah membaca sampai di sini, sekalian simak juga puisi karya saya, khusus untuk tulisan ini. Begini:
Cinta datang dan pergi seperti angin.
Andai setiap hembusan angin bisa dinamai,
Akan banyak nama angin dalam sehari.
Kau harus pilih satu, atau hampa selamanya.
Dan jika pilihanmu ternyata salah, itulah takdirmu
Kau bisa melepas, atau tetap bersamanya.
Hidupmu pilihanmu. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: