Jangan Skip Garam, Ini Peran Natrium Bagi Tubuh

Jangan Skip Garam, Ini Peran Natrium Bagi Tubuh

ILUSTRASI steak yang ditaburi garam. Banyak makanan yang memiliki kandungan natrium alami.-Lukas-Pexels -

HARIAN DISWAY – Saat ini, makin banyak orang yang sadar bahwa terlalu banyak garam tidak baik buat kesehatan. Berbagai jenis diet pun membatasi asupan garam. Akibatnya, tak sedikit orang yang tidak makan garam sama sekali. Padahal, natrium dalam garam punya banyak peran bagi tubuh.

Seperti halnya kelebihan natrium, kekurangan natrium juga berakibat buruk. Seperti yang dialami seorang PNS, sebut saja Pak Broto, 62 tahun. Ia harus dirawat di rumah sakit karena kadar natrium darahnya turun terus. Badan lemas, nafsu makan menghilang, tensi rendah.

Konsumsi garam yang berlebihan memang terkait erat dengan peningkatan risiko beberapa penyakit kronis. Terutama tekanan darah tinggi (hipertensi), jantung. Tapi, garam juga mengandung natrium yang punya banyak peran buat tubuh. Jadi, berapa kebutuhan natrium harian kita? Dan berapa konsumsi garam yang aman? Mari kita bahas.

BACA JUGA: Konsumsi Gula, Garam, Lemak dan Ancaman Penyakit Tidak Menular

Manfaat Natrium:  
1. Mengatur keseimbangan cairan tubuh
2. Mengatur fungsi dan kerja otot jantung
3. Mendukung metabolisme tubuh
4. Membantu keseimbangan aliran cairan dalam tubuh
5. Pengangkutan zat gizi lain melalui membran sel
6. Membantu sel-sel untuk metabolisme zat gizi lainnya
7. Merangsang kerja saraf

Penyebab natrium turun

1. NAPZA: Obat golongan amfetamin, seperti ekstasi, dapat membuat seseorang mengalami hiponatremia berat
2. Kondisi kesehatan: Gagal jantung, penyakit ginjal, dan sirosis, dapat menyebabkan penumpukan cairan dalam tubuh dan melarutkan natrium, sehingga kadar natrium dalam darah menjadi rendah.
3. Masalah hormon: Kekurangan hormon adrenal, misalnya akibat menderita penyakit Addison, dapat memengaruhi keseimbangan kadar air, natrium, dan kalium dalam tubuh. Kadar hormon tiroid yang rendah juga dapat menyebabkan hiponatremia.
4. Obat-obatan tertentu seperti obat diuretik, antidepresan, dan obat pereda nyeri, dapat mengganggu fungsi hormon atau ginjal dalam menjaga kadar natrium.
5. Syndrome of inappropriate anti-diuretic hormone (SIADH): Pada kondisi SIADH, tubuh menghasilkan anti-diuretic hormone (ADH) dalam jumlah besar, sehingga tubuh menahan air yang seharusnya keluar melalui urine. Air yang berlebih dalam tubuh akan melarutkan natrium dan membuat kadarnya menurun.
6. Diare atau muntah parah dan kronis: Kondisi ini dapat menyebabkan tubuh kehilangan natrium dan memperbanyak produksi ADH

Hypernatriunemia vs Hyponatriumnemia

Kekurangan natrium yang biasa disebut hiponatremia. Kondisi bisa Anda alami bila pola makan tanpa garam Anda jalani secara ekstrem. Hiponatremia adalah istilah yang merujuk pada rendahnya jumlah natrium dalam darah.

BACA JUGA: Jangan Takut Makan Kambing, Yang Bikin Hipertensi Adalah Garam

Sebenarnya, kondisi ini lebih sering dialami pada orang-orang yang lebih tua atau menjalani perawatan di rumah sakit dalam jangka panjang. Gejala hiponatremia meliputi mual, muntah, sakit kepala, linglung, lesu, kejang-kejang, dan pada kasus yang parah bisa membuat Anda koma.

Kelebihan natrium dari garam bisa menimbulkan kondisi hipernatremia. Seringnya, kondisi ini dialami lansia dengan kondisi yang membuat mereka tidak nafsu makan atau minum, demam tinggi, atau infeksi yang menyebabkan dehidrasi parah.

Gejala kelebihan natrium serupa dengan hiponatremia. Hanya saja, orang-orang yang mengalami hipernatremia juga merasakan kehilangan nafsu makan dan rasa haus yang intens. Tak hanya itu, kelebihan sodium erat kaitannya dengan hipertensi.

BACA JUGA: 6 Manfaat Diet Mediterania Bagi Kesehatan, Bisa Cegah Diabetes Sampai Alzheimer

Sebagai elektrolit, natrium berfungsi membantu menjaga keseimbangan cairan dalam tubuh. Hal ini amat diperlukan agar Anda tidak mengalami dehidrasi.

Tubuh juga membutuhkan natrium untuk membantu impuls saraf atau sinyal listrik pada sel saraf yang bertugas sebagai alat komunikasi saraf dengan organ-organ tubuh lainnya. Sedikit kerusakan pada impuls saraf bisa mempengaruhi kondisi tubuh Anda.

Pada otak misalnya, impuls yang terganggu dapat menimbulkan demensia bagi yang mengalaminya. Selain itu, natrium memiliki fungsi penting dalam kemampuan tubuh untuk mengencangkan dan mengendurkan otot serta menjaga cairan pada darah yang akan mencegah Anda dari anemia.

BACA JUGA: 8 Tips Diet Sehat dan Mudah untuk Anak Sekolah

Jumlah kebutuhan natrium

Setiap orang memiliki kebutuhan natrium yang berbeda-beda. Menurut Peraturan Menteri Kesehatan tahun 2019, di bawah ini merupakan angka kecukupan natrium harian berdasarkan usia dan jenis kelamin.
1. Bayi 0-5 bulan: 120 miligram
2. Bayi 6-11 bulan: 370 miligram
3. Balita, 1-3 tahun: 800 miligram
4. Anak-anak 4-6 tahun: 900 miligram
5. Anak-anak 7-9 tahun: 1.000 miligram
6. Anak laki-laki 10-12 tahun: 1.300 miligram
7. Remaja laki-laki 13-15 tahun: 1.500 miligram
8. Remaja laki-laki 16-18 tahun: 1.700 miligram
9. Anak perempuan 10-12 tahun: 1.400 miligram
10. Remaja perempuan 13-15 tahun: 1.500 miligram
11. Remaja perempuan 16-18 tahun: 1.600 miligram
12. Dewasa 19-49 tahun: 1.500 miligram
13. Laki-laki 50 tahun ke atas: 1.300 miligram
14. Perempuan 50 tahun ke atas: 1.400 miligram

Anda tak perlu mencari sumber natrium. Karena hampir semua bahan makanan memiliki kandungan mineral ini. Meskipun dalam jumlah kecil. Termasuk buah, sayur, daging, dan olahan susu. Demikian penyajian singkat ini, semoga bermanfaat untuk Anda. (*)

Penulis: Dr dr Robert Arjuna FEAS
spesialis penyakit dalam dan penulis ilmu kesehatan

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: dr dr robert arjuna feas