Cheng Yu Pilihan Convenor CSIS Veronika S. Saraswati: Ge Ren Zi Sao Men Qian Xue, Mo Guan Ta Ren Wa Shang Shuang

Cheng Yu Pilihan Convenor CSIS Veronika S. Saraswati: Ge Ren Zi Sao Men Qian Xue, Mo Guan Ta Ren Wa Shang Shuang

Cheng Yu Veronika S. Saraswati--

VERONIKA S. Saraswati begitu menyukai filsafat Tiongkok klasik. Dia mendapat banyak sekali inspirasi dari pemikiran filsuf-filsuf besar Tiongkok, semisal Konfusius, untuk menjalani hidup sehari-hari dan untuk melihat persoalan global terkini. 

"Dari Tiongkok saya belajar untuk memaafkan orang lain dan tidak memaksakan kehendak kita kepada orang lain," kata Vero, ketika ditemui di Jakarta, Kamis, 290 Juli 2023, kemarin. 

Sebab, sebagaimana diajarkan Konfusius, "己所不欲,勿施于人" (jǐ suǒ bù yù, wù shī yú rén): apa yang tidak engkau kehendaki orang lain lakukan pada dirimu, jangan pernah engkau lakukan pada orang lain.

"Lihat saja, Tiongkok digimanain pun sama negara Barat, tetap diam. Defense terus. Saya sampai geregetan, bertanya-tanya, kenapa Tiongkok tidak melawan? Saya temukan jawabannya dari ajaran Konfusius itu," ujar Veronika, yang sekarang convenor di Centre for strategic and international Studies (CSIS).

Veronika masuk CSIS dari 2018. Selepas menyelesaikan S-3 jurusan filsafat di South China University of Technology (SCUT), Guangzhou.

"Saya konfirmasi ke pakar HI dan filsafat di Tiongkok. Mereka juga menjawab, 'Kami terbiasa mengurus urusan diri sendiri. Tidak mau ikut campur urusan orang lain'," terang Veronika. 

BACA JUGA:Cheng Yu Pilihan Mahasiswa Bauman Moscow State Technical University Novita Tanjung: Quan Li Yi Fu

Seperti ditegaskan pepatah Tiongkok atau Cheng Yu, "各人自扫门前雪,莫管他人瓦上霜" (gè rén zì sǎo mén qián xuě, mò guǎn tā rén wǎ shàng shuāng): sapulah salju di depan rumah masing-masing, tak usah urus embun di atap rumah orang. 

"Maksudnya, kita diajarkan untuk sportif. Jangan iseng," tambah Veronika, lantas tertawa. 

Namun demikian, bukan berarti tidak peduli pada sesama. "Tiongkok adalah bangsa yang mau menderita. Mereka belajar banyak hal dari penderitaan, bukan dari kesenangan. Orang kalau kuat menderita, pasti akan belajar banyak dari situ. Mereka akan semangat membagi. Tidak pelit," tutur Veronica. 

Persis yang diwanti-wanti Konfusius, "己欲立而立人, 己欲达而达人" (jǐ yù lì ér lì rén, jǐ yù dá ér dá rén): ketika engkau ingin meroket, roketkanlah orang lain; ketika engkau ingin maju, majukanlah orang lain. (*)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: