Setelah Jakarta-Bandung, Pemerintah Jajaki Kerjasama Dengan Tiongkok Untuk Kereta IKN

Setelah Jakarta-Bandung, Pemerintah Jajaki Kerjasama Dengan Tiongkok Untuk Kereta IKN

Menhub Budi Karya Sumadi bertemu perwakilan China Railway International di Kantor Kemenhub. Jajaki opsi kerjasama pembangunan kereta api di IKN -Kemenhub-

JAKARTA, HARIAN DISWAY - Pemerintah RI menjajaki kerjasama dengan Tiongkok dalam pembangunan sistem transportasi kereta api di Ibukota Negara (IKN) yang baru. 

Pada Kamis, 20 Juli 2023, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi bertemu dengan Presiden Direktur China Railway International Co. lTD (CRIC) Ju Guojiang untuk membahas peluang kerjasama pembangunan infrastruktur perkeretaapian. 

CRIC merupakan perusahaan platform China Railway Group Ltd. yang menangani konstruksi pembangunan proyek jalur kereta api di luar China. CRIC berfokus pada investasi, pembangunan jalur kereta api, serta pengoperasian. 

BACA JUGA:Kereta Cepat Lanjut Bakal Diteruskan Hingga Surabaya

BACA JUGA:Kata Luhut Soal Laka Kereta Cepat Jakarta Bandung

Saat ini, CRIC merupakan salah satu perusahaan yang menjadi kontraktor utama pada proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung.

“Kami menyambut baik dan mendorong partisipasi dan kerja sama lebih lanjut dalam pengembangan proyek infrastruktur transportasi, khususnya dalam pengembangan perkeretaapian di IKN atau proyek infrastruktur lainnya,” ujar Menhub.

Sementara itu, Direktur Jenderal Perkeretaapian Risal Wasal mengatakan, untuk mendukung mobilitas masyarakat di IKN, tengah dilakukan perencanaan pembangunan KA Perkotaan, KA Trans Kalimantan, serta KA Bandara relasi Sepinggan-IKN. 

BACA JUGA:Tim Ahli Tiongkok Periksa Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung

BACA JUGA:Kereta Cepat Jakarta-Bandung Beroperasi 18 Agustus 2023: Petinggi China Dijadwalkan Meresmikan

“Rencana tersebut cukup menantang, namun mudah-mudahan kami dapat mewujudkannya mendukung pengembangan IKN,” ujar Risal.

Di samping membahas peluang kerja sama pembangunan kereta di IKN, kedua pihak juga membahas kesiapan operasional Kereta Cepat Jakarta-Bandung meliputi progres pembangunan, aksesibilitas stasiun, perizinan prasarana dan sarana, serta uji rancang bangun dokumen

Berdasarkan Rencana Pembangunan Perkeretaapian Nasional 2010-2030 dan Renstra Direktorat Jenderal Perkeretaapian tahun 2020-2024, Kemenhub melalui Direktorat Jenderal Perkeretaapian berkomitmen membangun rel kereta api di Indonesia sepanjang 10.524 km.(*) 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: