Pemenang Kategori Kerukunan Umat Beragama: Pelda Ahmad Ridlo’i Optimis Menang Sejak Awal
Pelda Ahmad Ridlo'i (kiri) dan Serda Sahar menerima penghargaan kategori Kerukunan Antarumat Beragama. Penghargaan diberikan oleh Anggota Komisi IX Indah Kurnia dan Dirut Harian Disway Tomy Gutomo-Julian Romadhon/Harian Disway-
HARIAN DISWAY - 50 orang finalis kompetisi Babinsa Inspiratif Brawijaya Awards 2023 memperebutkan 20 gelar juara. 10 pemenang pertama dan 10 runner up. Salah satunya kategori Kerukunan Antar Umat Beragama.
Kategori ini dimenangkan oleh Ahmad Ridlo'i dari Kodim Probolinggo dan Serda Sahar dari Kodim Surabaya Selatan.
Pelda Ahmad Ridlo’i Babinsa Desa Ledokombo, Kecamatan Sumber, Kabupaten Probolinggo rupanya sudah optimistis sejak awal berangkat menuju ke Aula Balai Prajurit Makodam V/Brawijaya Surabaya.
Ia optimistis kerja kerasnya selama hampir 10 tahun membangun kerukunan umat beragama pada Masyarakat Tengger di Desa Ledokombo mengantarkannya meraih gelar juara.
BACA JUGA:Inilah Para Babinsa Inspiratif Juara Babinsa Awards 2023
Benar saja, pada kategori pertama yang diumumkan oleh Anggota Komisi XI DPR RI Indah Kurnia dan Direktur Utama Harian Disway Tomy Gutomo tersebut, nama Ridlo’i ditetapkan sebagai pemenang pertama kategori Kerukunan Antar Umat Beragama.
“Perasaan saya seperti plong. Sebelum diumumkan saja memang percaya diri,” kata Ridlo’i beberapa saat selepas menerima penghargaan.
Ia menuturkan, sejak awal dirinya mempelajari program-program dari rivalnya, yakni 5 nomine yang memperebutkan kategori yang sama. Dari penilaiannya, Ridlo’i menganggap bahwa program nya cukup bagus.
BACA JUGA:Brawijaya Awards, Madura dan Pendalungan Dominasi Juara
Selain itu, Ridlo’i juga rutin mencermati proses penilaian Brawijaya Awards dan mengupdate informasi di laman Harian Disway utamanya yang berkaitan dengan penilaian kategori yang ia ikuti.
“Tapi saya tidak bisa sombong. Saya tetap berdo’a hasil yang terbaik,” tuturnya.
Pelda Ridlo'i memupuk kerukunan sejak tahun 2011 saat bertugas menjadi Babinsa.
Ia melakukan pendekatan kekeluargaan untuk mempertemukan tokoh dua agama, yakni Hindu dan Islam dalam satu forum.
Selain itu ia juga membantu mempopulerkan salam Khas tengger yakni Hong Ulun Basuki Langgeng. “Jadi ini bukan hanya kemenangan saya semata. Namun juga berkat doa masyarakat Tengger khususnya Desa Ledokombo," katanya.(*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: