Ekuilibrium Rafael Alun

Ekuilibrium Rafael Alun

Ilustrasi Rafael Alun Trisambodo.-Ilustrasi: Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-

Sebelum ada DSM-5, Holly Prigerson, guru besar sosiologi kedokteran dari Weill Cornell Medical College, AS, setelah melakukan riset, memasukkan kesedihan berkepanjangan sebagai gangguan kejiwaan yang diklasifikasikan dan dapat didiagnosis.

BACA JUGA:Efek Kasus Mario, Rafael Minta Dikasihani

BACA JUGA:Kasus Mario Bikin Bapaknya Diperiksa KPK

BACA JUGA:Mario vs David, Hilangnya Sikap Kesatria

Terus, berapa lama umumnya orang bersedih sampai kembali normal? Jawabnya ternyata relatif. Bergantung manajemen koping (pengelolaan tekanan mental) individu. Dan, setiap individu berbeda-beda.

Namun, disimpulkan rata-rata enam bulan sampai setahun. Jika individu diterapi psikiatri berdasar DSM-5. Walaupun, ada orang yang tidak diterapi bisa juga pulih seperti semula. 

Pulih dalam hal ini, harus lulus tes psikiatri yang menyatakan bahwa yang bersangkutan memang pulih. Terkait banyak hal. Gangguan tidur, gangguan makan, murung, emosi sensitif, sakit kepala tanpa sebab, dan banyak lagi.

Kalau individu diterapi, lama terapi 16 pekan. Dilakukan M. Katherine Shear, profesor psikiatri dari Columbia University, New York City, AS. Salah satu bentuk terapi diungkap seperti berikut ini.

Awalnya, pasien harus mengingat-ingat secara fokus tentang saat-saat terakhir sebelum peristiwa traumatis itu terjadi. Dibayangkan secara detail, hal-hal kecil pada saat sebelum sampai terjadinya peristiwa tersebut. Selanjutnya, tidak diungkap detail. Mungkin harus ikut terapi untuk mengetahui.

BACA JUGA:Mario Hajar David sampai Ambyar

Akhirnya, terapi itu dianggap para ahli sebagai sukses.

Pada 2019, Paul S. Appelbaum memebntuk kelompok, terdiri atas Shear dari Columbia University dan Prigerson, kini profesor di Weill Cornell Medical College, untuk menyepakati kriteria pembeda,  kesedihan normal dari kesedihan berkepanjangan.

Terkait itu, novelis top AS, Ann Hood dalam memoar bertajuk Comfort: A Journey Through Grief menggambarkan kematian putrinyi, Grace, usia 5 tahun, akibat infeksi radang. Dia sedih berkepanjangan.

Ann Hood mengkritik keras terapi psikiatri itu. Menyatakan, kurun waktu enam bulan sampai setahun sebagai diagnostik dalam terapi adalah ”sewenang-wenang dan kejam”. Sebab, Hood membandingkan dengan pengalaman sebagai orang sedih berkepanjangan.

Namun, uniknya bahwa cara Hood menghadapi kesedihannya mirip dengan langkah dalam terapi 16 pekan milik M. Katherine Shear.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: