Dahsyatnya Banjir Beijing dan Hebei, Dua Petugas Meniggal Saat Misi Penyelamatan

Dahsyatnya Banjir Beijing dan Hebei, Dua Petugas Meniggal Saat Misi Penyelamatan

Pemandangan udara menunjukkan pekerja penyelamat dan perahu-perahu di sepanjang jalan yang terendam banjir di zona pengembangan industri, menyusul hujan deras di Zhuozhou, provinsi Hebei, Tiongkok, 2 Agustus 2023. -Reuters-

HARIAN DISWAY - Ibu Kota Tiongkok Beijing serta provinsi tetangga Hebei sedang dihadapkan pada bencana banjir dahsyat yang telah menelan korban jiwa dan mengakibatkan kerugian besar. Hujan lebat yang berlangsung selama beberapa hari tak bisa tertangani oleh sistem drainase kawasan padat penduduk itu. Banjir itu memutus akses jalan dan merusak infrastruktur.

Episentrum banjir yang awalnya melanda Beijing, kini telah berpindah ke provinsi Hebei pada Rabu, 2 Agustus 2023. Wilayah yang sebelumnya terendam menghadapi bencana yang tak kalah parah.

Menurut laporan dari petugas penyelamat, ketinggian air mencapai empat meter di beberapa jalan di Beijing, sehingga membuat akses jalan menjadi tidak mungkin dilalui. Ribuan warga yang terjebak di daerah terendam harus bertahan dengan kondisi sulit.

BACA JUGA:Hujan Paling Lebat dalam 140 Tahun Terakhir, Tiongkok Kebanjiran

Dalam beberapa foto udara yang berhasil diambil, terlihat pemandangan yang menyedihkan, dengan jalanan utama yang biasanya ramai kini berubah menjadi sungai air keruh. Tumpukan sampah dan puing-puing mengambang menjadi gambaran yang mencolok dari dampak bencana ini.

BACA JUGA:Topan Doksuri Makan Korban Jiwa di Tiongkok

BACA JUGA:Tiongkok Jawara Wisata Desa

Distrik-distrik di Beijing dan Hebei juga tak luput dari dampak banjir ini. Di distrik Fangshan Beijing, sebuah taman yang terkenal kini tergenang air, mengubahnya menjadi danau buatan. Warga yang telah lama mengenal taman ini terkejut melihat perubahan dramatis itu.


Puluhan mobil hanyut dan jembatan putus akibat banjir besar terjang Beijing sejak Minggu 31 Juli 2023. -Tangkapan layar twitter @StephenMcDonell- 

Sementara itu, di kota Zhuozhou, Hebei, pusat perbelanjaan dan jalan-jalan utama ikut terendam air, menciptakan pemandangan seperti sungai air keruh yang melintasi pusat kota. Tanah pertanian di sekitar daerah tersebut juga tak luput dari banjir, mengakibatkan kerugian besar bagi para petani.

Kisah mencekam juga datang dari seorang pekerja pabrik di Zhuozhou. Liu (34), seorang pekerja pabrik percetakan, mengisahkan bagaimana mereka terjebak di dalam pabrik saat air mulai membanjiri area tersebut. Mereka terpaksa berada di dalam pabrik selama berhari-hari sebelum akhirnya diselamatkan.

Hingga saat ini, dilaporkan setidaknya sebelas orang telah meninggal dunia akibat banjir di Beijing. Dua dari sembilan korban meninggal itu adalah petugas yang gugur dalam upaya penyelamatan. Di provinsi Hebei, sembilan orang dinyatakan meninggal dan enam lainnya masih hilang, menambah duka yang mendalam akibat bencana ini. (Rafilah Munika)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: