Imbas Kawasan Ekonomi Khusus di Gresik dan Malang, Sedot Ratusan Ribu Tenaga Kerja

Imbas Kawasan Ekonomi Khusus di Gresik dan Malang, Sedot Ratusan Ribu Tenaga Kerja

Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak melihat pameran di stan PT Freeport Indonesia pada acara Indonesia SEZ Forum 2023 di Hotel Westin, Surabaya.-Moch. Sahirol Layeli-Harian Disway-

SURABAYA, HARIAN DISWAY – Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) mencatat ada 20 KEK di Indonesia. Dua di antaranya ada di Jawa Timur: KEK Gresik dan KEK Singhasari Malang. Pemerintah Provinsi Jatim menilai, peran dua kawasan itu sangat vital dalam rencana pembangunan wilayah.

 

KEK Gresik memiliki luas residential estate mencapai 800 hektare, industrial estate 1.800 hektare, dan port estate 350 hektare. Sementara, target tenaga kerja di sana mencapai 199.818 orang. Kegiatan utama di KEK itu antara lain industri metal, elektronik, kimia, energi, dan logistik. 

 

Sedangkan untuk KEK Singhasari, tema yang difokuskan adalah human resources. Itulah mengapa perkembangan kegiatan usaha dan investasi KEK Singhasari berpusat di pengembangan sektor digital. Meliputi animation and film factory dan coding factory.

 

"Kedua KEK itu punya karakter berbeda satu sama lain. Satunya berfokus pada teknologi tinggi, padat modal, dan punya kaitan dengan perdagangan internasional. Satu lagi sangat kuat di sektor jasa dalam hal transformasi digital dan pembangunan sumber daya manusia," kata Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak di Special Economic Zone Forum 2023, di Westin Hotel, Kamis, 3 Agustus 2023.

 

BACA JUGA :Harkopnas ke-76, Gubernur Khofifah Bangga Koperasi dan UMKM Jatim Berkontribusi 58,36 Persen pada Pertumbuhan Ekonomi

BACA JUGA : Gubernur Khofifah Resmikan Dermaga Pelabuhan Dungkek dan Gili Iyang, Sumenep: Mobilitas Masyarakat Lancar, Perekonomian Bersinar

 

Selain itu, ada pula pengembangan sektor pariwisata. Meliputi community based tourism Destinasi Gunung Arjuno serta pengembangan sektor pendidikan di Center for Future Work by Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). 

 

"Jadi kami akan fokus dengan hal-hal seperti artificial intelligence, data science, dan lain sebagainya. Per hari ini sudah ada 300 animator yang memilih untuk berkantor di KEK Singhasari. Tujuannya transformasi ekonomi inklusif," bebernya.

 

Di KEK Singhasari itu sudah ada pembicaraan dengan universitas terbaik di dunia untuk membuka program pascasarjana digital ekonomi. Pun sekarang sudah ada pengembangan animasi dan perfilman di daerah tersebut.

 

Saat ini, Jatim merupakan lokomotif perekonomian nasional. Di triwulan pertama di 2023, pertumbuhan ekonominya tumbuh 4,99 persen (YoY). Angka itu menjadikan provinsi yang dipimpin Khofifah Indar Parawansa tersebut memiliki kontribusi ekonomi terbesar kedua di pulau Jawa.

 


Sambutan dari Menteri Koordinator Bidang Perekonomian pada acara Special Economic Zone Forum, Kamis, 3 Agustus 2023.-Moch. Sahirol Layeli-Harian Disway-

 

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, Pemprov Jatim berperan aktif mendorong perkembangan KEK itu. Ketua Dewan Nasional KEK itu juga mengungkapkan, berdasarkan data World Economy Outlook yang di-update oleh International Monetary Fund (IMF), pertumbuhan global diproyeksikan akan menurun. Sebelumnya 3,5 persen menjadi 3,0 persen pada 2023 maupun 2024.

 

Meski begitu, inflasi global diperkirakan turun. Dari angka 8,7 persen di 2022 menjadi 5,2 persen di 2024. " Walaupun di tengah krisis pandemi dan ekonomi global, Indonesia masih mampu tumbuh di angka 5,3 persen di akhir 2022," ucapnya saat memberikan sambutan secara daring di SEZ Forum. 

 

Itu sejalan dengan penelitian yang dilakukan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Brawijaya. Dari 20 KEK di Tanah Air, setidaknya ada delapan daerah yang mengalami pertumbuhan ekonomi secara signifikan. Seperti di Lhokseumawe. Sebelum ada KEK, pertumbuhan ekonomi di sana -7,56 persen. Pasca KEK, pertumbuhannya sebesar 2,45 persen.

 

Jumlah investasi di daerah tersebut mengalami kenaikan. Dari awalnya sebesar USD 149,422 juta (Rp 2,2 triliun) menjadi USD 696,014 juta (Rp 10,5 triliun). "Berdasarkan analisis, terlihat bahwa secara empiris sebagian besar KEK memiliki kinerja pertumbuhan ekonomi dan daya tarik investasi yang lebih tinggi dibanding daerah non-KEK sebanding," kata Dekan FEB Abdul Ghofar. (Michael Fredy Yacob)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: