Bolehkah Nasi Dihangatkan Berulang Kali? Ini Penjelasan Dokter!

Bolehkah Nasi Dihangatkan Berulang Kali? Ini Penjelasan Dokter!

ILUSTRASI seseorang mengambil nasi hangat dari magic com. Nasi tidak boleh dihangatkan berulang kali karena mengandung risiko. -Pexels-

HARIAN DISWAY - Sebagai perempuan karier, Ernita adalah orang yang praktis. Dia tidak memiliki pembantu. Jadi, masak hanya saat pagi saja. Sebelum berangkat ke kantor. Dia biasanya memasak nasi dalam jumlah besar. Lalu membuat lauk pauk sederhana untuk sarapan. Saat malam, makanan sisa sarapan—termasuk nasi—dipanaskan ulang. Atau beli lauk dari restoran.

Dini Rahayu melakukan pola yang sama. Meskipun bekerja dari rumah, dia juga lebih memilih memasak nasi banyak-banyak sejak pagi. Sebab, anaknya yang berusia 11 tahun sedang senang-senangnya makan nasi. Sehari, bisa makan empat sampai lima porsi nasi.

BACA JUGA: Hadapi Dampak El-Nino, Mentan Pastikan Stok Beras Nasional Aman

’’Kalau tiap hendak makan baru masak nasi, repot. Anaknya keburu rewel. Makanya saya sediakan nasi saja di magic com,’’ kata Dini. Tiap kali habis sarapan, sementara anak pergi ke sekolah, nasi didinginkan. Nanti, menjelang si bocah pulang sekolah, nasi dipanaskan. ’’Pas dia mau makan siang sudah siap,’’ jelasnya.


ILUSTRASI seorang anak menyantap nasi putih. -CNA Lifestyle-

Menyetok nasi dalam jumlah banyak, lalu memanaskannya setiap kali lapar memang praktis. Sangat menghemat waktu. Namun, beredar pendapat bahwa memanaskan nasi atau makanan berbahan nasi bisa membahanyakan kesehatan. Benarkah begitu?
 
Risiko Keracunan

Nasi putih adalah salah satu makanan pokok bagi sebagian besar penduduk Indonesia. Bahkan ada yang beranggapan, kalau belum makan nasi berarti belum makan. Saking pentingnya nasi, ibu-ibu di rumah selalu terdorong untuk menyediakan nasi dalam jumlah besar di magic jar. Nah, kalau sisa, tinggal dipanaskan ulang. Karena sayang kalau dibuang.


NASI HANGAT memang selalu menggoda.-Natasha Kitchen-

Padahal, kebiasaan memanaskan nasi bisa meningkatkan risiko keracunan makanan. Beras mentah yang belum dimasak bisa mengandung spora Bacillus cereus. Bakteri itu dapat bertahan hidup selama beras dimasak. Bahkan ada yang masih hidup saat nasi matang.

''Nah, ketika nasi yang sudah matang dibiarkan mendingin di suhu ruangan, bakteri tersebut bisa berkembang biak. Mereka menghasilkan racun yang sering menjadi penyebab keracunan makanan,'' kata Dr dr Robert Arjuna, spesialis penyakit dalam dan penulis buku kesehatan.

Semakin lama nasi didiamkan teronggok di suhu ruangan sebelum dipanaskan kembali, akan semakin banyak racun yang dihasilkan oleh bakteri tersebut. ''Sehingga kemungkinan besar nasi sudah tak lagi aman untuk dikonsumsi,'' kata dr Robert.

Meski dipanaskan berkali-kali pun, bakteri dalam nasi tersebut tidak mati. Karena fisiknya memang cukup tangguh untuk melewati proses memasak bersuhu tinggi.
 
Bahaya Memanasi Makanan

Sebenarnya bukan hanya nasi. Memanaskan masakan beruang kali, secara umum, bakal mengakibatkan problem pencernaan. Memakan atau memanaskan sisa makanan yang terlalu lama disimpan, baik di dalam maupun di luar lemari es, dapat membahayakan kesehatan. Proses penyimpanan yang terlalu lama memungkinkan adanya kontaminasi mikroba.

Proses pengolahan, tempat penyimpanan, dan jenis makanan menjadi faktor penentu durasi penyimpanan yang aman. Namun, Anda sebaiknya tidak lagi makan makanan yang sudah disimpan lebih dari tiga hari.

BACA JUGA: Nasi Akherad Buatan Chef Bobon Santoso Diserbu Penyuka Sambal Pencit

Makanan dengan kadar protein dan air yang lebih banyak memiliki risiko keracunan makanan yang lebih tinggi jika disimpan atau dihangatkan kembali. Ini karena protein dan kadar air yang tinggi memungkinkan mikroba tertentu untuk tumbuh, bahkan lebih cepat.  

Selain itu, alasan lain sebaiknya Anda tidak memanaskan ulang makanan adalah hilangnya nutrisi selama proses menghangatkan. Bahkan beberapa senyawa dalam makanan yang berguna bagi tubuh dapat berubah menjadi racun ketika proses pemanasan ulang.
 
Nasi memang sebaiknya segera dimakan segera setelah dimasak. Selain lebih nikmat, juga jauh lebih sehat. Namun, jika tak bisa langsung memakannya, pastikan untuk tidak menyimpan nasi terlalu lama. Jangan simpan nasi lebih dari satu hari sebelum memanaskannya kembali. Selain itu, jangan memanaskan nasi lebih dari satu kali.
 
Jika kita mengalami keracunan makanan setelah mengonsumsi nasi yang dipanaskan, kemungkinan besar hal itu disebabkan oleh bakteri Bacillus cereus. Gejala yang terjadi karena keracunan ini biasanya mulai muncul setelah satu sampai lima jam.

BACA JUGA: Sebelum Yadnya Kasada Digelar, Makan Nasi Kabuli Dulu Agar Doa Kabul
 
Tidak semua makanan dapat dipanaskan ulang. Selain mengurangi tekstur, cita rasa, dan beberapa kandungan gizi, beberapa jenis makanan sebaiknya tidak dipanaskan ulang karena meningkatkan risiko keracunan dan menimbulkan penyakit. Selain nasi, yang tidak boleh dipanaskan adalah daging olahan, minyak, serta makanan yang digoreng.

Untuk sayuran, yang tidak boleh dipanasi ulang salah satunya adalah bayam. Bayam merupakan sayuran yang memiliki kandungan nitrat tinggi. Senyawa nitrat dapat berubah menjadi zat karsinogenik yang berbahaya bagi kesehatan jika dipanaskan berulang kali. Beberapa jenis sayuran lain yang juga tinggi nitrat, antara lain, seledri, lobak, selada, buah dan akar bit, wortel, dan kentang.

Jadi, daripada memanasi nasi berulang kali, lebih baik sesuaikan takaran memasak dengan porsi makan anggota keluarga. Jangan sampai nasi bersisa. Kalau memang si kecil banyak makan, ada baiknya proses memasak nasi dibagi dua kali. Yakni pagi dan malam. Tidak apa-apa repot sedikit, daripada menghadapi risiko keracunan makanan, bukan? (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: dr dr robert arjuna feas