Lho, Ternyata Ada Kebetulan di Pembunuhan Mahasiswa UI

Lho, Ternyata Ada Kebetulan di Pembunuhan Mahasiswa UI

Ilustrasi Altaf dalam kasus pembunuhan mahasiswa UI, Naufal. Altaf tertangkap kamera CCTV. -Ilustrasi: Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-

Orang bisa beranggapan bahwa Altaf suka nonton film Narcos sehingga membunuh temannya. Maka, menonton film kriminal berbahaya buat remaja dan anak muda.

Sesungguhnya tidak ada hubungan langsung antara film kriminal dan perilaku individu. Namun, Escobar kecil adalah anak yang santun, rendah hati, dan polos. Ayahnya peternak sapi, ibunya guru SD. Kejahatan pertamanya adalah mencuri batu nisan, lalu menjualnya. Kenakalan remaja biasa.

Kesederhanaan Escobar itulah yang memikat publik meski lebih banyak orang yang membenci. Karena Escobar berdagang narkoba, banyak remaja yang mati overdosis narkoba.

Perjalanan hidup anak yang polos sampai menjadi gembong narkoba yang tak ragu membunuh jadi tontonan menarik. Sehingga lembut, tidak langsung, meracuni hidup mewah sebagai penjahat. 

Tersangka Altaf ingin cepat hidup mewah, bukan dengan jadi penjahat. Melainkan main kripto. Sebab, pikirnya, kalau berkarier biasa, tentu sangat lama menuju kaya. Sekaya Escobar. Bahkan, mustahil bisa sekaya Escobar.

Namun, kripto, tahu sendiri, betapa dahsyat daya pikatnya. Bikin kecanduan. Mirip judi. Dan, jika kalah, bisa membikin pemain gelap mata. Seperti Altaf.

Kasus Altaf heboh. Dicermati masyarakat secara mendalam. Mengapa mahasiswa UI bisa begitu? Tentunya ini jadi pelajaran bagi banyak orang yang bisa mengambil hikmah dari peristiwa. (*)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: