Lho, Ternyata Ada Kebetulan di Pembunuhan Mahasiswa UI

Lho, Ternyata Ada Kebetulan di Pembunuhan Mahasiswa UI

Ilustrasi Altaf dalam kasus pembunuhan mahasiswa UI, Naufal. Altaf tertangkap kamera CCTV. -Ilustrasi: Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-

BACA JUGA:Pembunuhan Mahasiswa UI dan Pohon Uang (4-Habis): Generasi Z Perlu Memahami Literasi Keuangan

Menurut Akbar, ada perubahan mencolok pada Altaf sejak dua bulan terakhir. Ia berubah jadi pendiam. ”Ia tidak cerita, saya juga tidak tanya. Tapi, kelihatan ia selalu murung dua bulan terakhir.”

Tiap malam Altaf selalu nonton film streaming serial Narcos. Film itu terbagi tiga sesi. Satu sesi terdiri atas sepuluh episode. Total 30 episode. Jadi, setiap malam Altaf nonton film tersebut.

Film Narcos mengisahkan kisah nyata kehidupan raja narkoba Pablo Escobar. Penjahat asal Kolombia itu sudah jadi legenda dunia. Ia kebal hukum. Raja tega. Membunuh semua lawan.

Sesi satu menceritakan awal Pablo membangun kerajaan bisnis narkoba. Sesi dua ia berjaya dan kebal hukum. Sesi tiga proses kejatuhan Pablo sampai dimakamkan pada 3 Desember 1993. 

Seperti diberitakan, Altaf membunuh Naufal Zidan pada Rabu malam, 2 Agustus 2023. Naufal Zidan ditikam pisau lipat, sepuluh tusukan. Di malam itu pula Altaf membungkus jenazah Naufal Zidan dengan kantong plastik hitam besar dan menaburkan kapur barus. Bungkusan didorong ke kolong ranjang. Altaf mengambil MacBook, iPhone, dan dompet korban.

Motif pembunuhan sudah terungkap jelas, dipublikasi detail.

Ada jeda dua hari dari pembunuhan sampai penemuan jenazah Naufal Zidan oleh pamannya, Teguh Setiadji. Apa yang terjadi pada Altaf selama dua hari itu?

Akbar: ”Saya tidak perhatikan. Tapi, biasa saja. Ia selalu pulang sekitar pukul 12 malam. Pada Rabu ia pakai baju hitam. Pada Kamis ia pakai baju putih. Pada Kamis ia pulang tampak berkeringat. Kelihatan jelas karena bajunya putih.”

Tidak ada yang mencolok di mata Akbar. Sebab, mereka tidak komunikasi intens. Mereka hidup sekamar dengan urusan sendiri-sendiri. Yang jelas, seperti biasa, Altaf nonton film Narcos.

Altaf membunuh Naufal Zidan tidak semata-mata terinspirasi Pablo Escobar di film itu. Tidak serta-merta. Tapi, mungkin ia terinspirasi hidup mewah seperti Escobar. Terbukti, ia biasa main kripto. Perdagangan mata uang. Bisa langsung kaya, bisa juga bangkrut total. 

Sebagai mahasiswa, Altaf tentu tidak bermodal ratusan juta rupiah main kripto. Tapi, ia rugi Rp 80 juta, lantas utang pinjol buat main lagi. Kalah lagi. Di situlah ia terbelit utang, akhirnya membunuh Naufal Zidan untuk menguasai hartanya.

Mungkin Altaf pengagum Escobar. Jumlah pengagum Escobar di dunia ada jutaan orang.

Mark Bowden dalam bukunya yang berujudul Killing Pablo: The Hunt for the World’s Greatest Outlaw (2015)  menyebutkan, ada jutaan orang penggemar Escobar. Bahkan, saat pemakaman Escobar, 3 Desember 1993, ada lebih dari 20 ribu pelayat. Sebagian orang berebut membuka peti, sekadar menyentuh wajah Escobar. 

Sampai dikerahkan 3.000 polisi untuk menghalau massa. Sampai keluarga Escobar sendiri sulit menuju pemakaman.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: