Dua Napiter Lapas I Madiun Ikrar Setia kepada NKRI Berkat Nurgianto

Dua Napiter Lapas I Madiun Ikrar Setia kepada NKRI Berkat Nurgianto

Dua napiter di Lapas I Madiun ikrar setia kepada NKRI, Kamis, 10 Agustus 2023-Humas Kemenkumham Jatim-

MADIUN, HARIAN DISWAY -  Setelah lima bulan menempati sel di Lapas I Madiun, dua narapidana kasus terorisme (napiter) berikrar setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Ikrar itu diucapkan oleh Syahrullah Nur dan Fahrurozi, Kamis, 10 Agustus 2023, di Lapas tempat mereka jalani pembinaan.

Dua napiter ini sebelumnya ditahan di Rutan terpisah. Syahrul Nur di  Rutan Cikeas. Fahrurozi di Rutan Polda Metro Jaya.

Mereka juga dari jaringan teroris yang berbeda. Syahrulloh divonis karena terbukjti terafiliasi dengan Jamaah Ansarut Daulah (JAD). Sedangkan Fahrurozi menjadi bagian Jamaah Islamiyah (JI).

Syahruloh mengatakan, ikrar  setia terhadap NKRI yang diucapkannya tidak lepas dari peran Nurgianto, wali napiter Lapas I Madiun. Sehingga ia dan Fahrurozi mantap untuk menyatakan kesetiaan pada NKRI.

“Beliau (Nur) mendekati kami seperti keluarga. Beliau melayani kami. Ikrar ini datang dari hati kami. Tidak di-setting,” ungkap Syahruloh.

Semenjak dipindahkan ke Lapas I Madiun, keduanya merasa nyaman.  Sebab, pendekatan secara kemanusiaan yang diterapkan bagi napiter di sana.

“Kami tidak melulu dicekoki oleh pembinaan tetapi diikutsertakan untuk merancang pembinaan menjadi lebih efektif," katanya.

BACA JUGA:35 Hari, Diskusi Logis Mengubah Ideologi Napiter

BACA JUGA:Kisah Bambang Sugianto: Wali Napiter yang Pernah Diteror Bom Ikan

Selain ikrar setia, kedua napiter juga berjanji untuk membantu Lapas dalam program deradikalisasi napiter lainnya. 

“Semoga kita bisa mendekati secara personal. Karena mereka teman satu kamar. Semoga mereka mau mengikuti yang kami kerjakan,” imbuh Syahruloh.

Hal senada juga disampaikan Fahrurrozi. Ia berpesan untuk orang-orang yang masih berideologi menyimpang agar memperbanyak literasi dan memperluas wawasan.

"Selama di lapas, cara pandang kami dibuka dan diarahkan agar tidak terjebak dengan ideologi tertentu, sehingga kami lebih terbuka dan dapat menerima perbedaan yang ada," paparnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: