Kegalauan Siti Susui Anak Sendiri

Kegalauan Siti Susui Anak Sendiri

Ilustrasi bayi tertukar di Bogor. -ilustrasi-Yusuf Ridho

Pertengahan Mei 2023 Siti balik ke RS Sentosa. Komplain lagi. Minta tes DNA bayi untuk dicocokkan dengan Siti. Pihak RS mulai terpengaruh kebimbangan Siti. Pihak RS menunjuk legal RS Sentosa, Gregg Djako, untuk mengurus itu.

Tes DNA dilaksanakan. Di RS tersebut tidak tersedia alat. Maka, tes dilakukan di laboratorium di Cempaka Putih, Jakarta Pusat. Hasilnya langsung: DNA bayi tidak identik dengan DNA Siti dan suami. Tingkat akurasi tes DNA 99 persen.

Meledaklah tangis Siti. Meraung-raung dia. Membuat suami bingung. Apalagi, pihak RS kian bingung. Pihak RS minta penegasan ke pihak lab, apakah hasil tes itu valid? Ditegaskan pihak lab: prosedur tes valid. Tingkat akurasi tes DNA sesuai teori 99 persen.

Hancur. Siti galau setengah mati. Bimbang yang kini terbukti. Dia sudah telanjur sayang pada si bayi Rangkuti Galuh. Namun, kebimbangan kini mendapat keabsahan bukti tes DNA. 

Segera, itu dilaporkan ke Polres Bogor. Laporan diterima Polres Bogor. Tapi, ini bukan perkara kriminal biasa. Akibatnya, tidak segera ada tindakan polisi. Mungkin, polisinya bingung. Sebab, laporan belum juga ditindaklanjuti.

Humas Polres Bogor Iptu Desi Triana kepada pers mengatakan, Polres Bogor memang sudah menerima laporan itu. Peristiwa tersebut kini tengah diselidiki.

Desi: ”Surat baru masuk, sudah diterima PPA (unit pelayanan perempuan dan anak). Masih dalam proses penyelidikan serta pendalaman. Sudah, begitu saja.”

Sambil menunggu proses polisi, pihak RS Sentosa mendatangi rumah Dian (pemilik label bayi). Untuk konfirmasi. Minta bayi yang dilahirkan Dian diuji DNA. Tapi, Dian menolak bayi yang dia lahirkan di RS Sentosa, Senin, 18 Juli 2022 (hari yang sama kelahiran anak Siti) diuji DNA. 

Dian menolak begitu saja. Dia sudah setahun menyusui, merawat, menyayangi bayi lelaki yang dia yakini sebagai anak kandungnyi.

Setelah itu, tidak ada kabar lanjut. Kasus macet. Tidak ada kejelasan. Sebaliknya, Siti terus bergolak dalam kegalauan. Setengah mati.

Tidak sabar menunggu, Siti yang diwakili kuasa hukum Rusdy Ridho mendatangi RS Sentosa lagi. Kali ini minta alamat rumah Dian. Lalu, Rusdy mendatangi rumah Dian di Desa Tonjong, Kecamatan Tajur Halang, Bogor. 

Rusdy ketemu Dian. Terjadi dialog.

Rusdy kepada wartawan: ”Ibu Dian tegas menolak tes DNA. Tapi, dia mau jika semua bayi yang lahir di RS Sentosa pada hari itu (Senin, 18 Juli 2022) dites DNA semua, tanpa kecuali. Kalau itu dilakukan, dia mau dites DNA.”

Bisa dibayangkan, ada dugaan kuat bahwa bayi Dian adalah bayi Siti. Tertukar. Entah bagaimana prosesnya. Buktinya, label bayi.

Sebaliknya, mungkin Dian membayangkan, seumpama bayi dia diuji DNA ternyata bukan anak yang dia lahirkan, pasti Dian syok berat. Terus, anak yang dia lahirkan yang mana? Apakah otomatis tukar bayi dengan bayi Siti?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: