Kegalauan Siti Susui Anak Sendiri
Ilustrasi bayi tertukar di Bogor. -ilustrasi-Yusuf Ridho
Sebab itu, Dian minta semua bayi diuji DNA. Sesungguhnya, permintaan Dian tersebut wajar. Sebab, itu bukan salah dia. Bagi pihak RS, uji DNA semua bayi yang lahir di tanggal tersebut juga memungkinkan dilakukan. Mungkin bisa. Bergantung persetujuan para ortu bayi-bayi itu. Sepertinya sulit.
RS Sentosa tidak bisa memaksa mereka semua tes DNA. Itu hak para ortu. Polisi mungkin bisa meminta kerelaan mereka. Walaupun, tidak ada aturan hukum tentang itu. Tidak ada aturan hukum, berarti tidak ada sarana yang bersifat memaksa.
Di saat polisi masih mikir perkara itu, Siti terbelit kebimbangan. Hari-hari berlalu dengan sangat berat. Antara cinta dan ragu. Antara sayang dan bimbang.
Untuk menutupi kerumitan hati Siti itu, pengacara Rusdy kepada wartawan mengatakan seperti ini.
”Soal perlakuan Ibu Siti terhadap Muhammad Rangkuti Galuh, ya… tetap sayang. Sebab, semua manusia ciptaan Allah. Ibu Siti tetap menjaga dan merawat Rangkuti. Walaupun, dua bulan ini sudah ketahuan bahwa itu bukan anak biologis dia.”
Dalam agama, manusia wajib mencintai sesamanya. Tanpa kecuali. Termasuk mencintai hewan dan tetumbuhan. Dalam kasus ini, orang sulit membayangkan, bagaimana perasaan Siti. Cuma Siti seorang yang tahu. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: