Kebakaran Hawaii Tewaskan 93 Orang, Terburuk dalam Sejarah Amerika

Kebakaran Hawaii Tewaskan 93 Orang, Terburuk dalam Sejarah Amerika

SISA KEBAKARAN kota Lahaina yang sudah menewaskan 93 orang. Sebanyak 2.200 bangunan hancur.-YUKI IWAMURA-AFP-

Hingga Sabtu, 12 Agustus 2023, sudah ada 93 orang yang tewas akibat kebakaran di wilayah Lahaina, Maui, Hawaii. Aparat memperkirakan korban akan tembus lebih dari 100 orang. Menjadikan tragedi itu sebagai kebakaran terburuk dalam sejarah modern Amerika Serikat.

 

KOBARAN api dengan cepat menyebar pada Rabu, 9 Agustus 2023. Lahaina, kota di pesisir Pulau Maui, langsung terpanggang. Dalam sekejap, kota bersejarah itu hancur. Hampir seluruhnya.

 

Lebih dari 2.200 bangunan rusak. Kerugian mencapai USD 5,5 miliar atau lebih dari 84 triliun. Ribuan orang kehilangan rumah. Jadi gelandangan.

 

’’Sisa-sisa yang kami temukan adalah kepingan. Ketika diangkat, mereka hancur,’’ ucap John Pelletier, kepala kepolisian Maui, kepada Agence France-Presse.

 

Ia begitu sedih. Terlebih, Lahaina adalah sebuah kota yang menyimpan kisah panjang. Di situ adalah bekas salah satu pusat kerajaan Hawaii. Ada rumah keluarga kerajaan. Juga pohon beringin berusia 150 tahun. Pohon itu masih berdiri. Tapi sudah gosong. 

 

BACA JUGA : Kebakaran Hutan Merembet Ke Pemukiman di Hawaii, Warga Kota Semburat Menyelamatkan Diri

 

Para korban yang selamat mengingat tragedi itu dengan pedih. Mereka menyaksikan sebuah kota yang nyaris runtuh seluruhnya. Dengan tim penyelamat dan anjing pelacak yang mengais-ngais reruntuhan. Berjuang menemukan korban yang bisa jadi masih tertimbun.

 


KOTA BERSEJARAH yang dilalap api akibat kebakaran hutan sejak Rabu, 9 Agustus 2023.-YUKI IWAMURA-AFP-

 

Kritik pun mencuat. Sebab, warga mengaku tidak mendapatkan peringatan apa pun. ’’Gunung di belakang kami terbakar. Dan tidak ada yang memberi tahu kami,’’ kata Vilma Reed, warga berusia 63 tahun.

 

Satu-satunya petunjuk bahwa ada bencana adalah ketika orang berlarian di jalan. ’’Anda tahu, kapan kami mengetahui bahwa ada kebakaran? Saat api sudah berada di seberang jalan!’’ gerutunya.

 

Rumah Reed pun hancur. Dia kini hidup di mobil bersama putri, cucu, dan dua kucingnya. Untuk bertahan hidup, dia mengandalkan kedermawanan orang lain.

 

BACA JUGA : Maia Kealoha si Gadis Hawaii Perankan Lilo dalam Live Action Lilo & Stitch

BACA JUGA : Gunung Api Terbesar Dunia Meletus Jadi Tontonan di Hawaii

 

Tragedi itu memang membuat Pulau Maui jadi kacau. Listrik padam. Sinyal telepon hilang. Makin menyulitkan warga untuk saling mengabarkan kedaruratan.

 

Warga juga mengeluhkan blokade yang begitu masif setelah kebakaran. Mereka mengaku terhalang untuk kembali ke rumah.

 

Memang, kepolisian Maui mengatakan bahwa warga belum diizinkan masuk ke Lahaina. Sebab, masih ada peninjauan soal keamanan. Juga pencarian korban masih berlangsung. Siapa pun tak boleh melintas, bahkan seandainya penduduk itu bisa membuktikan bahwa mereka tinggal di situ.

 

Senator Hawaii Mazie Hirono ikut geram. ’’Saya tidak mau mendengar alasan apa pun,’’ semburnya seperti dilansir CNN. ’’Kami memang fokus pada upaya penyelamatan. Sayangnya, yang kami temukan sudah menjadi mayat,’’ ucapnya.

 


DONASI untuk korban kebakaran Kota Lahaina yang dikumpulkan oleh para relawan.-YUKI IWAMURA-AFP-

 

Presiden Joe Biden mengatakan bahwa ia sedang mempertimbangkan untuk melawat ke Hawaii. Sebab, itu adalah kebakaran paling mematikan di AS sejak lebih dari 100 tahun silam.

 

Tragedi paling mematikan terjadi pada 1918. Ketika itu, 453 orang meninggal di Minnesota dan Wisconsin karena kebakaran hutan.

 

Kebakaran itu juga melampaui tragedi di California pada 2018. Ketika kota kecil Paradise terbakar dan nyaris hilang dari peta. Sebanyak 86 orang tewas.

 

Insiden di Maui itu menyertai cuaca ekstrem lainnya di Amerika pada musim panas ini. Gelombang panas menerpa wilayah barat daya AS. Kebakaran terjadi di beberapa wilayah di Amerika Serikat dan Kanada. Begitu juga di Eropa.

 

Sejumlah ahli mengatakan bahwa kondisi itu disebabkan oleh pemanasan global. Dan di masa depan, tragedi lain bisa terjadi. Dengan lebih mematikan… (Doan Widhiandono)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: