Tim Penyelidik Suara Misterius Sumenep Laporkan Hasil Temuan Besok
Tim Investigasi dari BPBD Jatim selidiki suara dentuman misterius di Sumenep-pch.vector/freepik-
SURABAYA, HARIAN DISWAY - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jatim menurunkan dua tim ke Dusun Tengah, Desa Moncek Tengah, Kecamatan Lenteng, Sumenep.
Mereka bertugas menyelidiki sumber suara ketukan misterius dari bawah tanah bumi Kota Keris tersebut.
"Dari kemarin kami sudah turunkan tim. Mengambil data di lokasi tersebut. Kami dan BMKG juga sedang melakukan evaluasi terhadap data yang kami ambil itu," kata Kalaksa BPBD Jatim Gatot Soebroto, saat dihubungi Harian Disway, Senin, 14 Agustus 2023.
BACA JUGA:Bunyi Misterius Di Bawah Bumi Sumenep, Amien Widodo: Kemungkinan Jaringan Gua Bawah Tanah
Tim dari BMKG melakukan pembacaan data getaran yang diambil itu berasal dari aktivitas bumi atau kegiatan manusia yang terjadi di sekitaran titik laporan bunyi misterius tersebut.
"Kegiatan manusia ini banyak. Bisa pembangunan atau pengeboran bawah tanah. Sebab, dari grafik yang dihasilkan, getaran itu teratur," ungkapnya.
Ia menyebut bahwa hasilnya baru akan diketahui paling tidak esok hari, Selasa, 15 Agustus 2023.
Namun, Gatot mengatakan pihaknya sudah melakukan beberapa langkah mitigasi. Diantaranya mengevakuasi sekitar lima kepala keluarga saat yang tinggal tepat di titik bunyi tersebut.
BACA JUGA:Sudah Terlambat Untuk Mendatangkan Hujan Buatan di Jakarta
"Kami masih terus berkoordinasi dengan BMKG. Di lokasi, kami melakukan pembatasan ruang gerak. Masyarakat kami sudah dievakuasi ke rumah keluarga mereka," terangnya.
Bunyi suara misterius sudah didengar warga Moncek tengah selama seminggu terakhir.
Namun bunyi-bunyian tersebut semakin mengeras pada Sabtu, 12 Agustus 2023. Suara terdengar sekitar pukul 09.42 WIB hingga 10.30 WIB.
Suaranya cukup nyaring hingga membuat tanah di sekitar bunyi tersebut bergetar. Hal itu membuat warga panik hingga mengungsi karena khawatir terjadi bencana alam.
Beberapa ahli geologi menduga bahwa ada aktivitas penggalian sumur ataupun runtuhnya ceruk bawah tanah. Hal ini disebabkan karena struktur tanah di Bumi Sumenep yang berupa karst dengan jaringan sungai dan goa bawah tanah.(Michael Fredy Yacob)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: