40 Sketser Anggota arsiSKETur dari Semarang
Sebagian anggota komunitas arsiSKETur yang berkumpul dalam sebuah kegiatan. -arsiSKETur-
SURABAYA, HARIAN DISWAY - Kegiatan utama dan rutin yang menjadi ciri khas komunitas arsiSKETur Indonesia kali ini diisi dengan melakukan tur ke Surabaya. Bertema “Tilik Sedulur”. Kegiatan utamanya seperti biasa tetap berkisar aktivitas sketsa atau nyeket bersama dengan objek utama bangunan heritage serta lingkungannya.
Dengan menaiki bus, sekitar 40 sketser anggota komunitas yang sudah berdiri sejak 2012 itu berangkat dari Semarang menuju ke Surabaya. Sesampainya di Surabaya, pagi, jadwal para sketser itu tak ada lain yakni sketsa on the spot di beberapa titik. Turut dalam rombongan, Juddy Prasinto, salah seorang founder arsiSKETur.
BACA JUGA: Rekam Jejak Sketsa; Satu Dasawarsa arsiSKETur Indonesia Konsisten Padukan Arsitektur-Sketsa
Sesuai tema, kali ini objeknya Kota Surabaya, di mana ada "sedulur sketser" di Kota Pahlawan ini. Sketsa dibagi dalam dua area. Area 1 dilakukan sekitar pukul 09.15-12-15 yakni Jalan Kembang Jepun, Jalan Jembatan Merah, Jalan Rajawali, dan Jalan Garuda.
Mejeng bareng dengan hasil sketsa masing-masing usai kegiatan. -arsiSKETur-
Perjalanan mereka ke beberapa jalan yang terletak beberapa bangunan heritage Surabaya yang masih terawat itu dilakukan setelah berangkat dari titik kumpul parkiran Jembatan Merah Plaza.
Selanjutnya setelah jeda istirahat, sketsa dilanjutkan di area 2. Mulai pukul 13.45-16.45 dengan titik kumpul di Locaahands Tunjungan di Jalan Tunjungan 39 Surabaya. Area yang di-sketsa hampir menyeluruh di sepanjang Jalan Tunjungan yang kini memang telah menjadi titik hangout warga Kota Surabaya dan para pendatang.
Dijelaskan Ketua arsiSKETur Indonesia Bagas Widyanto tema Tilik Sedulur memang sesuai dengan keberadaan Kota Surabaya yang menjadi “saudara” bagi arsiSKETur yang mulai berkembang di Semarang sejak 11 tahun. “Dalam perjalanan, sketser Surabaya dan Semarang punya hubungan yang kuat baik secara komunitas dan masing-masing sketser. Kami saling belajar dan tumbuh bersama,” terang Bagas.
On the spot sketsa yang dilakukan anggota di titik-titik yang dianggap menarik sebagai objek sketsa. -arsiSKETur-
Karena itu selain nyeket bersama, agendanya adalah bincang singkat dengan salah satu komunitas sketsa di Surabaya yakni Urban Sketcher Surabaya (USS). Kegiatan juga diadakan bersama Leveen and Co yang selama ini mendukung kegiatan para sketser.
Ditambahkan koordinator Leonardo Sapto Anggoro pemilihan tur ke Kota Surabaya juga didasarkan atas kondisi kedua kota yakni Surabaya-Semarang yang sama-sama berpotensi dalam sisi kekayaan bangunan heritage-nya. “Kami menemukan banyak hal yang membuat Surabaya sangat tepat dipilih sebagai ‘sedulur’ untuk dikunjungi,” tegasnya. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: