Indonesia Alami 500 Kali Kebakaran Hutan dan Gunung dalam 8 Bulan, 90 Persen Faktor Manusia

JAKARTA, HARIAN DISWAY - Kebakaran lahan di sekitar Gunung Bromo belum berhasil diatasi hingga saat ini, Rabu, 6 September 2023. BNPB mengingatkan warga tak membuang puntung rokok dan mematikan bara api unggun usai pendakian.

Saat ini, Indonesia telah memasuki puncak musim kemarau, dan beberapa wilayah, termasuk Kalimantan, Jawa, Sulawesi, Maluku Utara, dan Papua Barat, mengalami karhutla dan kekeringan.

Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari menjelaskan bahwa, kebakaran hutan atau lahan dan kekeringan bukan bencana yang mengakibatkan korban jiwa.

Namun, masyarakat mengalami dampak signifikan seperti kelangkaan air bersih dan gagal panen.

Abdul Muhari menjelaskan karhutla yang terjadi di area pegunungan dalam siaran langsung di kanal youtube BNPB Indonesia.--

Kurangnya volume air, cuaca yang panas, dan kekeringan meningkatkan risiko kebakaran hutan atau lahan.

Dalam delapan bulan terakhir, telah tercatat hampir 500 kali kebakaran hutan dan lahan yang dilaporkan, belum termasuk yang tidak terlaporkan menurut Disaster Briefing Bencana Indonesia 2023.

Sebelumnya, wilayah Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara telah menyaksikan kebakaran lahan dan semak belukar di dekat permukiman penduduk.

BACA JUGA:Bukit Teletubies Bromo Terbakar, Sebagian Kawasan Wisata Ditutup

BACA JUGA:Jawa Dilanda Karhutla: Kebakaran Gunung Ciremai Terus Meluas

Namun, dalam beberapa pekan terakhir, kebakaran tersebut telah merambah ke kawasan yang lebih luas, terutama di lereng gunung.

"Terdapat 46 kejadian bencana yang tercatat sejak tanggal 28 Agustus hingga 3 September 2023," kata Muhari.

Karhutla Bromo: Petugas gabungan BPBD dan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru berupaya menyekat persebaran api di bukit teletubies-Pusdalops BNPB-

Dalam catatan tersebut, kebakaran hutan dan lahan mendominasi dengan terjadinya 32 kejadian, atau sekitar 70 persen.

Sumber: