Evaluasi Ganda Putra Setelah China Open 2023: Fajar/Rian Terbeban Status WR1, Leo/Daniel Kurang Fighting Spirit

Evaluasi Ganda Putra Setelah China Open 2023: Fajar/Rian Terbeban Status WR1, Leo/Daniel Kurang Fighting Spirit

EVALUASI ganda putra setelah China Open 2023. Fajar Alfian/M. Rian Ardianto dianggap memiliki beban sebagai pasangan nomor satu dunia.-PP PBSI-

JAKARTA, HARIAN DISWAY – Hingga 3-4 tahun silam, pasukan ganda putra Indonesia masih sangat superior di dunia. Terutama Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo dan Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan.

Tak hanya menempati peringkat 1 dunia. Kedua pasangan itu juga bergantian menjadi juara dalam turnamen. Musim 2019 adalah masa keemasan ganda putra.

Marcus/Kevin memborong delapan gelar BWF Tour. Bahkan sampai malam ini, mereka masih berstatus juara bertahan China Open 2023.

BACA JUGA: Duh PHP! Jonatan Christie Tunduk pada Viktor Axelsen, Indonesia Tanpa Gelar di China Open 2023

Sedangkan Ahsan/Hendra merebut dua gelar yang sangat prestisius: All England dan Kejuaraan Dunia. Rasanya, itu adalah masa-masa terindah dalam benak badminton lovers (BL) Indonesia.


EVALUASI ganda putra setelah China Open 2023. Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan kali ini terhenti di babak pertama. -PP PBSI-

Kini, jangankan menjadi juara. Bagi sektor ganda putra, menembus final sebuah turnamen saja terasa sangat istimewa. Di China Open, sektor ini bahkan hanya mentok di perempat final. Yakni lewat Mohammad Shohibul Fikri/Bagas Maulana.

Pelatih kepala ganda putra Aryono Miranat mengakui, ia harus melakukan evaluasi total. Terutama setelah Kejuaraan Dunia 2023 dan China Open 2023. Yang mana Indonesia sama sekali tidak bisa menempatkan wakil di semifinal.

BACA JUGA: Kejutan! Praveen/Melati Kalahkan Unggulan Ketujuh di China Open 2023, Ini Motivasi Mereka

Kondisi yang benar-benar jauh berbeda dengan masa kejayaan empat tahun silam.  

’’Secara garis besar, secara keseluruhan, yang perlu diperhatikan adalah faktor teknisnya,’’ kata Aryono, mengomentari problem anak buahnya di China Open 2023.


EVALUASI ganda putra setelah China Open 2023. Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan kali ini terhenti di babak pertama. M. Shohibul Fikri/Bagas Maulana melaju paling jauh, yakni perempat final.-PP PBSI-

’’Masalah kepercayaan dirinya dan keyakinan dalam bermain perlu ditingkatkan lagi. Konsistensi permainan itu hadir bila kita dalam keadaan percaya diri,’’ paparnya.

BACA JUGA: Kandas di Babak Pertama China Open 2023 oleh Wang Chang/Liang Weikeng, Leo/Daniel Tak Punya Penjelasan

Dari soal teknis, kata Aryono, yang perlu dibenahi adalah pertahanan dan akurasi pukulan. Di dua hal itu, Fajar Alfian dkk harus lebih bagus lagi. Tidak boleh lagi banyak error dan terlambat menutup pertahanan seperti sebelum-sebelumnya.  

’’Di latihan nanti saya sudah merencanakan untuk menambah latihan akurasi. Juga kita harus bisa kembali memegang permainan di depan net,’’ kata pelatih berjuluk Coach Naga Air itu.


EVALUASI ganda putra setelah China Open 2023. Pramudya Kusumawardana/Yeremia Rambitan terhenti di babak 16 Besar oleh Fikri/Bagas.-PP PBSI-

Aryono juga menjelaskan permasalahan yang dihadapi setiap pasangan. Untuk Fajar/Rian, misalnya, ia melihat mereka mengalami tekanan sebagai pemain nomor satu dunia (world rank/WR 1).

BACA JUGA: Mengecewakan! Fajar/Rian Tersingkir di Babak Pertama China Open, Akui Ada Masalah Nonteknis

Itu terlihat dari grafik permainan mereka yang sangat tidak stabil. Setelah menjuarai All England pada Maret, penampilan Fajar/Rian jadi naik turun. Naik lagi di pertengahan tahun. Tapi kemudian turun lagi.

Puncaknya, mereka kandas back-to-back di babak 32 Besar Kejuaraan Dunia 2023 dan China Open 2023. Mereka belum tergusur dari posisi nomor 1 dunia karena pasangan di bawahnya, Satwiksairaj Rankireddy/Chirag Shetty juga gagal menjadi juara dunia.

’’Itu mengakibatkan kepercayaan diri mereka menurun. Saya akan mencoba membangkitkan mental bertanding mereka. Jiwa tidak mau kalahnya harus keluar lagi,’’ tegas Aryono.


EVALUASI ganda putra setelah China Open 2023. Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin dianggap kehilangan fighting spirit.-PP PBSI-

BACA JUGA: Bukan Cedera Lutut, Ini Penyebab Gregoria Mariska Tunjung Kalah di Babak Pertama China Open 2023

Untuk Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin, ulas Aryono, kengototan permainannya hilang. PR mereka adalah bagaimana mengembalikan fighting spirit.

Sedangkan untuk Pramudya Kusumawardana/Yeremia Rambitan, yang harus diperbaiki adalah sisi komunikasi di antara mereka sendiri. Aryono melihat, mereka belum sepenuhnya saling percaya pada pasangannya.

’’Sementara Bagas/Fikri, saya melihat permainan mereka sudah mulai kembali. Fighting spirit, pola permainan, sudah cukup baik,’’ jelas Aryono. ’’Hanya memang diperlukan konsistensi dan kepercayaan diri yang lebih lagi,’’ lanjutnya.

BACA JUGA: Berat! Ganda Putra Hadapi Drawing Berat China Open Setelah Pergantian Pelatih

’’Bagaimana Fikri di depan bisa lebih menguasai area depan, dan Bagas dengan pukulan kerasnya bisa menjadi senjata di belakang. Di sisi lain, unforced errors mereka juga harus diminimalkan,’’ pungkas Aryono.

Aryono menjadi pelatih kepala ganda putra setelah Herry Iman Pierngadi dirotasi. Ia kini menangani ganda campuran. PP PBSI tidak menjelaskan secara detail alasan pemindahan Herry IP ke ganda campuran. (*)

Hasil Ganda Putra di China Open 2023

Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin: babak 1
Fajar Alfian/M. Rian Ardianto: babak 1
Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan: babak 1
Pramudya Kusumawardana/Yeremia Rambitan: 16 Besar
M. Shohibul Fikri/Bagas Maulana: perempat final

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: pp pbsi