Kasus Kekerasan di Rempang: Mengabaikan Faktor Budaya dalam Pembangunan?
KOREA SELATAN lebih maju daripada Ghana karena mempunyai budaya yang lebih baik. Kasus kekerasan di Rempang menunjukkan pembangunan yang mengabaikan kebudayaan.-Ilustrasi: Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-
PADA dekade 1960-an Ghana dan Korea Selatan mempunyai tingkat kesejahteraan yang sama.
Penghasilan per kapita sama. Sama pula pembagian ekonominya dalam struktur primer, manufaktur, dan jasa. Kedua negara juga sama-sama pengekspor barang mentah.
Namun, 40 tahun kemudian, kondisi kedua negara berbalik 180 derajat.
Korea Selatan menjadi negara maju dengan status raksasa industri. Ekonominya ada di urutan ke-14 di dunia, pendapatan per kapita 10 kali lipat dari Ghana.
Korea Selatan juga menjadi negara dengan sistem demokrasi paling stabil.
Anda yang menjadi penggemar sepak bola mengenal Ghana sebagai The Black Star yang kerap tampil di gelaran Piala Dunia.
Tetapi, Korea Selatan juga punya timnas sepak bola yang tidak kalah moncer jika dibandingkan dengan Ghana.
Anda yang menggemari musik dan film pasti merasakan kehebatan K-pop yang merajai dunia. Film drama Korea alias drakor digemari emak-emak dan remaja di seluruh dunia.
Film layar lebar Korsel juga menembus Hollywood dan memenangkan penghargaan tertinggi Oscar.
Apa yang terjadi dengan dua negara itu? Samuel P. Huntington, profesor ilmu politik dari Harvard University, dan Lawrence E. Harrison yang juga berasal dari Harvard mendapatkan jawaban yang sama.
Yaitu, culture counts alias peran budaya. Harrison menjawab dengan pertanyaan why culture matters, ’mengapa budaya menjadi penting’.
Faktor budaya ternyata menjadi kunci penting dalam perkembangan Korea Selatan. Sementara itu, Ghana tetap terperangkap oleh kemiskinan atau poverty trap.
Lawrence dan Huntington kemudian mengumpulkan tulisannya menjadi buku berjudul Culture Matters; How Values Shape Human Progress (2000).
Kebudayaan sering diperbincangkan dalam pengertian yang beragam dalam lingkup pengetahuan, perilaku, dan benda-benda artefak.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: