Persebaya Protes Penunjukkan Wasit Armyn Dwi Surathin, Akmal Marhali SOS: Komite Wasit Tidak Transparan!

Persebaya Protes Penunjukkan Wasit Armyn Dwi Surathin, Akmal Marhali SOS: Komite Wasit Tidak Transparan!

Koordinator Save our Soccer (SOS), Akmal Marhali. Ia menyampaikan PR Komite Wasit soal kiprah wasit di sepak bola Indonesia, Minggu, 17 September 2023.--

SURABAYA, HARIAN DISWAY - Protes Persebaya terkait penunjukkan wasit kontroversial, Armyn Dwi Surathin mendapatkan tanggapan dari Koordinator Save Our Soccer (SOS), Akmal Marhali.

Sebagaimana diketahui, laga Madura United vs Persebaya dipimpin oleh wasit Armyn Dwi Surathin. Penunjukkan itu mendadak. Menurut Persebaya, Komite Wasit beralasan adalah wasit yang ditunjuk sebelumnya sakit.

Persebaya pun melayangkan protes keputusan penugasan wasit Armyn Dwi Surathin. Surat dilayangkan ke Komite Wasit PSSI.

Wasit tersebut dianggap mempunyai rekam jejak yang buruk. Bahkan wasit tersebut pernah dibahas di salah satu sesi pada workshop Law Of The Game yang diselenggarakan Komite Wasit PSSI. 

Saat itu yang dibahas adalah Armyn mengeluarkan keputusan yang merugikan Persebaya ketika pertandingan menghadapi Persija.

Koordinator Save Our Soccer (SOS), Akmal Marhali berkomentar hal ini.

BACA JUGA:Wasit Armyn Dwi Suryathin, Guru Asal Lubuklinggau yang Dihukum Komite Wasit PSSI: Begini Profilnya

BACA JUGA:Madura United vs Persebaya Mendadak Dipimpin Wasit Armyn Dwi Suryathin, Yahya Alktiri Kirim Surat Protes


Koordinator Save our Soccer, Akmal Marhali mendatangi Bareskrim Polri, Rabu 12 Juli 2023.--instagram @akmalmarhali20

“Itu adalah problem dari sepak bola kita, wasit kita terbatas cuma 18 orang," kata Akmal.

Menurut dia wasit terbanyak dari Jawa Timur dan Jawa Barat. Sehingga tidak mungkin wasit asal Jawa Timur memimpin pertandingan untuk tim asal Jawa Timur.

Begitu pula wasit asal Jawa Barat tidak mungkin memimpin pertandingan tim Jawa Barat. Padahal pertandingan dilakukan secara simultan

Selain itu ia menyayangkan tidak ada tindak lanjut kepada peserta seleksi wasit yang tidak lolos.

Menurutnya dengan diberikan pendidikan, bisa menjadi opsi untuk menggantikan jumlah wasit yang jumlahnya terbatas itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: