Peringkat Kota Pasuruan di Porprov Merosot karena Banyak Atlet yang Hijrah

Peringkat Kota Pasuruan di Porprov Merosot karena Banyak Atlet yang Hijrah

PERINGKAT Kota Pasuruan makin merosot di Porprov Jatim 2023. -Lailiyah Rahmawati-

PASURUAN, HARIAN DISWAY - Harapan besar Pemkot PASURUAN untuk meningkatnya ranking di ajang Porprov Jawa Timur tidak kesampaian. Sebab, kontingen Kota PASURUAN harus puas menduduki peringkat ke-29 dari 38 daerah yang bertanding di Porprov 2023.

Padahal, di perhelatan sebelumnya, Kota Pasuruan menduduki peringkat ke-23. Banyak hal yang menjadi faktor merosotnya peringkat Kota Pasuruan di ajang olahraga provinsi itu.

Salah satunya, banyak atlet Kota Pasuruan yang memilih "hijrah" membela daerah lain karena faktor kesejahteraan.

BACA JUGA:Wawali Pasuruan Berikan Semangat kepada Atlet Porprov agar Masuk 10 Besar

BACA JUGA:Asyik, Wawali Pasuruan Ngonthel Sepeda Tua Bareng Bupati Pasuruan

Masalah itu sudah menjadi rahasia umum di kalangan olahragawan Kota Pasuruan. Atlet-atlet, termasuk pelatih berprestasi, dikabarkan memilih hijrah" membela daerah lain karena dinilai lebih memperhatikan kesejahteraan dan kebutuhan atlet dan pelatih. 

"Ya, terpaksa membela daerah lain karena di sana lebih diperhatikan segalanya. Mulai fasilitas sampai kesejahteraan," ujar U, seorang atlet atletik, mengisahkan hijrahnya ke daerah lain.

Bukan satu atau dua atlet yang dikabarkan hijrah. Namun, ada banyak atlet dan pelatih.

BACA JUGA:LHKPN Pejabat Kota Pasuruan, Ini Harta Eselon II Terbesar

BACA JUGA:UMKM Digifest Sarana Promosikan Produk Kota Pasuruan

"Sebagai pelatih, (saya) juga tidak bisa menahan mereka (atlet) yang memilih terbang membela daerah lain. Ya karena di daerah lain lebih baik segalanya daripada di sini," ungkap Frenky Sutedjo, pelatih Pertina Kota Pasuruan. 

Masalah kurangnya perhatian dan kesejahteraan olahragawan tersebut dibenarkan oleh pengamat olahraga Kota Pasuruan, Anam Suprianto.

Menurut Anam, dalam Porprov tahun ini, salah satu faktor merosotnya peringkat Kota Pasuruan adalah banyaknya atlet dan pelatih yang memilih pergi membela daerah lain. Sementara iut, faktor kedua adalah tragedi meninggalnya seorang atlet tinju saat Porprov berlangsung.

"Ya, benar, kesejahteraan atlet Kota Pasuruan masih sangat minim," ungkap Anam.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: