Bila Panic Attack Serang Anak dan Remaja, Orang Tua Bisa Berikan Bantuan Kok
Ilustrasi tentang anak yang merasa ketakutan saat mau tidur yang menjadi pertanda dia alami panic attack. -Behavioral Health Florida-www.behavioralhealthflorida.com
HARIAN DISWAY- Panic attack atau lebih dikenal serangan panik sangat mengganggu aktivitas seseorang. Terlebih, anak-anak yang sedang asyiknya menikmati masa sekolahnya.
Tak heran orang tua selalu was-was dengan keadaan anak atau remaja mereka alami panic attack. Biasanya anak merasa takut seperti sedang diteror. Padahal mereka tidak beneran dalam kondisi yang bahaya.
Dilansir dari laman resmi UNICEF, panic attack adalah munculnya rasa takut dan cemas secara tiba-tiba. Gejalanya tampak dari ketika anak mengeluhkan napasnya tersengal-sengal dan jantung terasa berdetak kencang.
Lebih buruknya, bagi para remaja bisa menjerumus pada hal yang negatif. Yang paling ditakuti orang tua pada umumnya adalah remaja meminum alkohol dan narkoba.
Biasanya panic attack anak muncul karena sejumlah faktor. Paling banyak ditemukan ketika anak mengalami situasi kesulitan di sekolah. Dikarenakan anak mempunyai pengalaman tidak menyenangkan di rumah ataupun di sekolah. Seperti mendapat kekerasan fisik, mendapat cemooh, dan lain-lain.
Selain itu, kemunculan stres setelah mengerjakan soal ujian di sekolahnya yang sulit. Atau baru saja mengalami kehilangan seorang yang berharga bagi anaknya.
BACA JUGA: Cara Relaksasi Sederhana Usir Stres Akibat Pusing Kerjaan
Serangan panik pada anak dipengaruhi oleh pola tidur anak. Pola tidur anak yang terganggu bisa menyebabkan panic attack. Biasanya dialami anak yang sering begadang, dikarenakan bermain ponsel sampai larut malam.
Untuk anak-anak berusia 6 hingga 12 tahun, seharusnya durasi tidur malam selama 9 hingga 12 jam. Sementara remaja tidur selama 8-10 jam.
Oleh karena itu UNICEF membagikan sejumlah tip bagi orang tua di bawah ini. Guna membantu anak dan remaja yang sedang alami situasi panic attack.
1. Langkah pertama yang dapat dilakukan adalah orang tua perlu memahami penyebabnya.
2. Orang tua bisa tanyakan kepada anak tentang perasaan dan awal mulanya anak alami panic attack.
3. Memberikan bantuan berupa cara agar anak bisa menghadapi situasi yang menyebabkannya alami panic attack. Bukan menyuruh anak menghindari situasi tersebut.
4. Mengalihkan perhatian anak dari rasa cemasnya melalui mengurutkan abjad.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: www.unicef.org