In Memoriam Lies AR Dara Puspita (3): Balikan sampai Akhir Hayatnya

In Memoriam Lies AR Dara Puspita (3): Balikan sampai Akhir Hayatnya

Empat dara legenda dari Surabaya. Inilah formasi emas Dara Puspita. Dari kiri: mendiang Lies AR (gitar), Titiek AR (gitar), Titik Hamzah (vokal dan bass), dan Susy Nander (drum). -Susy Nander-

Karena orang tuanya tak membolehkan Susy untuk ke Jakarta, dia nekat pergi. "Di dalam kereta itu sudah ada Titiek, Lies, dan Ani. Mereka punya izin. Cuma saya yang tidak diperbolehkan orang tua," ungkapnya, lalu tertawa lagi. 

Perjalanan ke Jakarta itu belum menuai kesuksesan. Mereka kembali lagi ke Surabaya dan terus berpentas dari panggung ke panggung.

Karena Lies masih sekolah, dia memutuskan mengundurkan diri dari Dara Puspita. Ingin fokus pada studinya. Apalagi saat itu dia sedang menghadapi ujian. Titiek menemukan penggantinya. Yakni Titik Hamzah. Sahabat Titiek sejak lama. 

"Ibu kami juga saling kenal. Waktu itu saya melihat si Titik itu suka nyanyi. Saya bilang ke ibunya kalau saya ingin mengajak Titik bergabung dengan Dara Puspita. Beliau waktu itu menjawab, takono bocahe dewe (tanya sendiri sama anaknya, Red)," ujar Titiek. 

Titik menggantikan posisi Lies sebagai bassis. Karena suaranya merdu, dia sekaligus mengambil posisi sebagai vokalis utama. "Saat awal saya ajak itulah Si Titik mulai serius belajar bass. Sulit lo, bermain bass sambil bernyanyi. Tapi dia tekun orangnya. Jadi dia bisa," ujarnya.

Sejak masuknya Titik, nama Dara Puspita semakin dikenal. Setelah Lies menyelesaikan studinya, dia kembali bergabung. "Kebetulan waktu itu Ani mengundurkan diri. Jadi posisi rythm gitar diambil oleh Lies," ungkap Susy. 

Maka posisi Lies pun berubah. Yang semula bermain bass menjadi rythm. Tak butuh waktu lama bagi Lies untuk menyesuaikan diri. Formasi itu merupakan formasi emas Dara Puspita.

BACA JUGA: In Memoriam Lies AR, Personel Dara Puspita (2): Guyonan Dara Pusnenek di Synchronize Fest 2022

Nama mereka melejit. Lagu-lagunya mulai dikenal orang. Seperti Surabaya Oh Surabaya, Pantai Pattaya, Mari Mari, juga Tinggalkan Aku Sendiri karya Yok Koeswoyo, personel Koes Plus yang waktu itu masih bernama Koes Bersaudara.

Lagu Mari Mari adalah ciptaan Titiek Puspa. Hal unik dari aransemen lagu tersebut adalah permainan intronya yang mirip dengan lagu Satisfaction (I Can't Get Now) karya Rolling Stones.

Sebagai band baru, tentu saja ada influence dari band atau musik dunia yang menginspirasi Dara Puspita. Saat terbentuk, lagu-lagu latin Amerika sedang booming.

"Kami sering membawakan musik latin Amerika. Setelah itu muncul The Beatles, Rolling Stones, Everly Brothers dan lain-lain," ungkapnya.

"Influence awal kami ya musik-musik latin itu. Rolling Stones dan sebagainya itu setelahnya," ungkap Susy, menambahkan. 

Berkat inovasi musik itulah Dara Puspita diundang tampil di berbagai daerah, bahkan lintas-negara. Mereka pernah melakukan tur keliling Eropa.

Sayang, Dara Puspita bubar pada 1972. Berbagai upaya dilakukan untuk menghidupkannya lagi. Tapi tak pernah berhasil. (Heti Palestina Yunani-Guruh Dimas Nugraha)
 
Indeks: Di tengah flower generation di Eropa, baca selanjutnya...

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: