Kasus TBC di Surabaya Tertinggi

Kasus TBC di Surabaya Tertinggi

Sesi penyampaian bahaya TBC oleh mahasiswa kedokteran Universitas Airlangga di Banyuwangi, Jawa Timur, pada Maret lalu.-Humas Unair-

SURABAYA, HARIAN DISWAY- Jumlah kasus Tuberculosis (TBC) di Jawa Timur begitu tinggi. Sepanjang 2022 tembus 81.753 kasus. Terbanyak ada di Kota Surabaya yang mencatatkan 10.741 kasus.

Wali Kota Surabaya pun mengeluarkan Surat Edaran (SE) tentang Percepatan Penanggulangan Kasus TBC Berbasis Wilayah pada Senin, 18 September 2023. Dan telah disebar kepada seluruh jajaran pemkot serta instansi dan lembaga di Kota Surabaya.

Ini supaya pencegahan dan pengendalian penyakit TBC di Kota Surabaya bisa terintegrasi berbasis wilayah. Salah satunya dengan penyebarluasan informasi yang benar mengenai TBC kepada masyarakat secara masif. Terutama melalui saluran komunikasi publik.

Dengan begitu, ada upaya perubahan perilaku masyarakat dalam pencegahan dan pengobatan TBC. Eri pun meminta penemuan pasien TBC dilakukan secara pasif intensif di fasilitas pelayanan kesehatan melalui kegiatan kolaborasi. 

BACA JUGA:Adu Taktik El Clasico Jawa Timur Persebaya Vs Arema FC, Siapa Unggul?

BACA JUGA:Striker Persebaya Paulo Victor Baru Cetak 1 Gol dalam 12 Pekan Liga 1, Josep Gombau Buka Suara

Yakni berupa kegiatan pemeriksaan TBC. Diprioritaskan adalah mereka para penderita HIV dan Diabetes Melitus (DM). Kemudian pada balita stunting, pra stunting, dan gizi buruk.

Pemeriksaan bisa didapatkan melalui Posyandu. Bahkan, Eri minta klinik dan dokter praktik mandiri (DPM) segera bikin Memorandum of Understanding (MoU) dan melakukan penjaringan serta penemuan kasus TBC sampai selesai.

”Penemuan pasien TBC secara aktif dan masif berbasis keluarga, didukung peran kader dari posyandu, satuan tugas TBC, tokoh masyarakat, dan tokoh agama,” tutur Eri.

Selanjutnya, diperlukan pengendalian faktor risiko dengan pemantauan intensif dan pengendalian faktor risiko bagi pasien TBC dan lingkungan sekitar. Juga memberikan nutrisi tambahan untuk pasien TBC dan keluarga pasien terdampak kurang mampu yang rentan tertular.

BACA JUGA:Ingin Dapatkan Hadiah Menarik dan Ekslusif ? Segera Klaim Kode Mobile Legends Redeem Terbaru 22 September 2023 ini!

BACA JUGA:Persebaya Tak Terkalahkan dari Arema Sejak 2019, Momentum Pembuktian Josep Gombau

Warga pun diminta mengoptimalkan pemberian Terapi Pencegahan TBC (TPT) bagi kelompok sasaran berisiko. Mulai dari orang dengan HIV/AIDS (ODHA), kontak serumah dengan pasien paru yang terkonfirmasi bakteriologis, dan kelompok risiko lain dengan HIV negatif.

Seperti pasien imunokompromais alias pasien yang menjalani pengobatan kanker, pasien yang mendapatkan perawatan dialisis, pasien yang mendapat kortikosteroid jangka panjang, pasien yang sedang persiapan transplantasi organ, dan lain lain. Serta warga binaan pemasyarakatan (WBP), petugas kesehatan, sekolah berasrama, barak militer, pengguna narkoba suntik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: