Kelurahan Ploso, Pacitan dan Sinergitas 3 Pilar: Bajak Pasah, Inovasi Entaskan Masalah Sampah
Bank sampah yang dikelola tiga pilar Kelurahan Ploso, Pacitan.-Julian Romadhon-
Warga bisa mengambil dana itu, atau dialokasikan untuk pembayaran pajak. Salah satunya adalah Pajak Bumi dan Bangunan (PBB).
Untuk mengantisipasi pencurian sampah, Zaidul dan para pengelola memberikan nota bernomor untuk tiap warga. “Jadi saat menyetor warga bisa menunjukkan nota bernomor itu. Sebagai identifikasi kepemilikan sampah,” ungkapnya.
Hal sekecil itu tak luput dari perhatian, yang didukung oleh kesigapan dan kepedulian tiga pilar. Hasilnya, seluruh dusun di Kelurahan Ploso menjadi bersih dan tertata rapi.
Bahkan salah satu sekolah di sana, SDN 1 Ploso, pernah berturut-turut meraih penghargaan sebagai Sekolah Adiwiyata Nasional sejak 2014. Sebagai sekolah yang peduli terhadap kebersihan dan lingkungan hidup.
Dalam bidang kesehatan, Kelurahan Ploso menggiatkan sosialisasi nutrisi dalam rangka mengentaskan stunting. Bidan, tenaga kesehatan serta tiga pilar selalu hadir dalam sosialisasi tersebut.
Dampaknya, Kelurahan Ploso berhasil menurunkan tingkat stunting. Dari 10 anak tahun lalu, kini hanya tinggal 2 anak saja. Sejauh ini tak ditemukan kasus stunting lagi di kelurahan tersebut.
Kelurahan Ploso juga memiliki kawasan wisata. Yakni Pantai Pancer Dor. Di situ terdapat masjid apung serta pemandangan pantai dengan Laut Selatan yang ombaknya besar.
Para wisatawan pun kerap berolahraga surfing di pantai itu. Sebagai upaya menyejahterakan UMKM, tiga pilar menyediakan warga Kelurahan Ploso untuk berjualan di Pantai Pancer Dor. Khusus UMKM warga Ploso saja. Tidak boleh dari luar.
Dari kawasan dengan geografis perbukitan, Kelurahan Ploso tampak bersinar. Semua lini berjalan dan masyarakatnya sejahtera, bahagia. Tak lepas dari 3 pilar yang bersinergi demi kemajuan daerahnya. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: